Disikapi Setelah Sebulan Mengambang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
towerProtes warga Kelurahan Banyuasri terkait keberadaan Tower Portable di sebuah lahan kosong di Jalan Ahmad Yani Singaraja mulai disikapi secara tegas Pemerintahan Kecamatan Buleleng setelah hampir sebulan masalah tersebut mengambang.
Operasional sebuah tower portable atau tower sementara milik sebuah jaringan telpon seluler di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Banyuasri akhirnya disikapi Pemerintahan Kecamatan Buleleng, Jumat (6/3) telah meminta untuk mencabut maupun memindahkan keberadaan tower tersebut, namun demikian upaya yang dilakukan Pemerintahan Kecamatan Buleleng itu dinilai lamban, pasalnya sikap tegas tersebut baru dilakukan setelah permasalahan protes 17 Kepala Keluarga di Gang Narendra Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng dilayangkan sebulan lalu.
“ini bukan masalah gertak sambal atau apapun namnya, namun menyikapi permasalahan tower ini diperlukan berbagai langkah tertentu untuk melakukan koordinasi, sehingga tidak memunculkan masalah yang baru,” ungkap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Sat Pol PP Kecamatan Buleleng, Putu Hartana.
Dari pantauan beritabali.com dilokasi pemasangan tower portable atau tower sementara milik sebuah jaringan telpon seluler di Jalan Ahmad Yani Kelurahan Banyuasri, hingga Jumat sore sejumlah pekerja masih terlihat menurunkan tower, bahkan satu unit mobil truck milik XL sudah siap memindahkan tower portable itu.
Sebelumnya, melalui surat yang ditandatangani 17 Kepala Keluarga di Gang Narendra Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng, menyatakan protes atas dipasangnya sebuah tower portable atau tower sementara milik XL, dimana keberadaan tower yang terpasang belum mengantongi ijin tersebut dikhawatirkan menganggu keamanan dan kenyamanan warga setempat.
Protes yang dilayangkan Warga Narendra Kelurahan Banyuasri atas keberadaan Tower Portable milik XL itu juga disebabkan tidak adanya sosialisasi langsung kepada masyarakat, bahkan keberadaan tower yang telah terpasang sejak seminggu dipinggir lintasan Jalan Ahmad yani Singaraja dalam kondisi miring hingga warga merasa keamanan dan kenyamanannya terganggu.
Reporter: bbn/sas