Sering Dikunjungi Bule, Pantai Medewi Terbengkalai
Selasa, 11 Agustus 2009,
17:11 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Pantai Medewi di Desa Medewi, Pekutatan merupakan salah satu obyek wisata yang sering dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman), utamanya penghobby surfing. Sayangnya, obyek wisata ini cenderung kurang mendapatkan perhatian.
Dari informasi yang dihimpun, Selasa (11/8), hampir setiap hari pantai ini dikunjungi oleh wisma alias bule. Pasalnya, ombak di pantai ini sangat potensial untuk menyalurkan hobbynya surfing. Di sisi lain, pantai ini juga dijadikan salah satu penopang ekonomi warga sekitar.
Sayangnya, kendati potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata unggulan, Pemkab Jembrana belum melirik obyek wisata tersebut untuk dikembangkan.
Halim Hatta, salah satu pelaku wisata, mengeluhkan kondisi yang ada di pantai Medewi. Warga asli Medewi ini mengaku heran mengapa Pemkab malah menggelontorkan dana milyaran rupiah untuk membangun Pantai Delod Berawah padahal menurutnya pantai tersebut sepi pengunjung.
“Saya heran, kena kok seperti itu. Medewi yang sering dikunjungi bule malah tidak tersentuh,†tandasnya. Malah, kata Halim, untuk membangun kamar mandi atau toilet untuk mandi seusai surfing dibangun oleh pihak hotel yang ada di sana.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Dikporaparbud Jembrana, Ni Ketut Citrawati ketika ditemui, Selasa (11/8) membantah kalau perhatian Pemkab kepada Pantai Medewi minim.
Menurut Citrawati, obyek wisata pantai itu sudah dikelola sendiri oleh warga sekitar dan bisa berkembang sedangkan pemerintah memfokuskan ke pengembangan obyek wisata yang lain seperti Delod Berawah.
“Kami sudah bangun rumah payung bagi wisatawan untuk berteduh. Toiletnya dulu sudah ada namun sekarang rusak,†terangnya. Citrawati juga mengungkapkan kalau ke depan pihaknya akan mengupayakan membuat pedestrian di sepanjang jalan masuk ke pantai. â€Sekarang masih terbentur dana†tandasnya. (dey)
Dari informasi yang dihimpun, Selasa (11/8), hampir setiap hari pantai ini dikunjungi oleh wisma alias bule. Pasalnya, ombak di pantai ini sangat potensial untuk menyalurkan hobbynya surfing. Di sisi lain, pantai ini juga dijadikan salah satu penopang ekonomi warga sekitar.
Sayangnya, kendati potensial untuk dikembangkan sebagai obyek wisata unggulan, Pemkab Jembrana belum melirik obyek wisata tersebut untuk dikembangkan.
Halim Hatta, salah satu pelaku wisata, mengeluhkan kondisi yang ada di pantai Medewi. Warga asli Medewi ini mengaku heran mengapa Pemkab malah menggelontorkan dana milyaran rupiah untuk membangun Pantai Delod Berawah padahal menurutnya pantai tersebut sepi pengunjung.
“Saya heran, kena kok seperti itu. Medewi yang sering dikunjungi bule malah tidak tersentuh,†tandasnya. Malah, kata Halim, untuk membangun kamar mandi atau toilet untuk mandi seusai surfing dibangun oleh pihak hotel yang ada di sana.
Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Dikporaparbud Jembrana, Ni Ketut Citrawati ketika ditemui, Selasa (11/8) membantah kalau perhatian Pemkab kepada Pantai Medewi minim.
Menurut Citrawati, obyek wisata pantai itu sudah dikelola sendiri oleh warga sekitar dan bisa berkembang sedangkan pemerintah memfokuskan ke pengembangan obyek wisata yang lain seperti Delod Berawah.
“Kami sudah bangun rumah payung bagi wisatawan untuk berteduh. Toiletnya dulu sudah ada namun sekarang rusak,†terangnya. Citrawati juga mengungkapkan kalau ke depan pihaknya akan mengupayakan membuat pedestrian di sepanjang jalan masuk ke pantai. â€Sekarang masih terbentur dana†tandasnya. (dey)
Berita Jembrana Terbaru
Reporter: -