Menengok Jacky, Orang Utan yang Kesepian
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Pengunjung setia Bali Zoo atau Kebun Binatang Bali di Gianyar, tentu sudah tidak asing lagi dengan sosok orang utan yang bernama Jacky. Orang utan ini terkenal karena suka usil melempari pengunjung yang lewat di depan kandangnya.
Jacky, orang utan jantan asal Kebun Binatang Ragunan Jakarta berumur 22 tahun ini sudah menghuni Kebun Binatang Bali (Bali Zoo) sejak tahun 2002, atau sejak kebun binatang ini mulai beroperasi. Sejak saat itu pula ia menjadi tontonan pengunjung yang datang ke tempat ini.
Jika Anda sedang berjalan di sekitar kandang Jacky yang luas, terdapat papan peringatan, agar pengunjung waspada bila melintas di dekat kandangnya. Di kalangan penghuni Bali Zoo, Jacky terkenal dengan sifat usilnya, suka melempari pengunjung yang melintas di dekat kandangnya.
Dalam memilih target lemparan, Jacky tak pandang bulu. Mulai anak-anak hingga orang dewasa pernah dilemparnya. Benda yang dipakai melempar pun beragam, mulai kulit pisang, buah yang diberikan pengunjung, hingga batu kerikil kecil.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihak pengelola Bali Zoo ‘mensterilkan’ kandang Jacky dari benda-benda berbahaya, yang bisa dipakai untuk melempar pengunjung.
Apakah Jacky memang orang utan yang suka usil atau nakal dengan melempari orang semaunya?
Menurut dokter hewan Bali Zoo, Dewa Agung Atmaja, perilaku nakal Jacky yang suka melempari pengunjung dengan berbagai macam benda, salah satunya disebabkan oleh stres atau depresi akibat birahi yang tidak tersalurkan. Sejak mulai tinggal di Bali Zoo tahun 2002 silam hingga saat ini (2009), orang utan seberat 190 kilogram dan tinggi 170 centimeter ini memang kesepian, hidup sendiri tanpa mempunyai pasangan (orang utan betina).
“Kalau birahinya sudah memuncak dan tak tersalurkan, maka Jacky akan mulai ngambek, suka berdiam diri, mengurung diri di dalam kandangnya, juga mogok makan. Dan jika sudah diganggu, dia mudah marah dengan berteriak, serta melempari pengunjung dengan benda-benda seperti batu dan buah-buahan,†jelas Atmaja.
Jika birahinya sudah memuncak, kata Atmaja, pegawai Bali Zoo yang berkelamin wanita disarankan untuk tidak berada di dekat kandang, apalagi masuk ke kandang Si Jacky.
“Dulu saya pernah masuk kandangnya bersama seorang mahasiswi PKL (praktek kerja lapangan) kedokteran hewan. Saat mahasiswi itu berteriak, tiba-tiba Jacky yang sedang tidur dan birahi datang mendekatinya. Untung saja saya bisa mengamankan mahasiswi itu. Kalau tidak, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Tenaga Jacky setara dengan tenaga atau kekuatan 5 orang dewasa,†kata pria yang tangannya pernah digigit Si Jacky hingga mendapat beberapa buah jaritan.
Pihak Bali Zoo Gianyar sebenarnya sudah pernah mencoba mencarikan Jacky pasangan hidup. Seekor orang utan betina bernama Ninik, sudah pernah didatangkan untuk menemani Jacky yang kesepian.
“Sudah pernah kita beri dia orang utan betina bernama Ninik, yang umurnya jauh lebih muda dari Jacky, tapi ternyata tidak cocok. Jacky malah suka memukuli dan mendorong Ninik. Akhirnya Ninik kita kembalikan ke tempatnya semula di Jawa,†kata staf humas Bali Zoo, Komang Hayumas.
Orang utan seperti Jacky, kata Atmaja, terkenal dengan sifat setianya terhadap pasangan, dan tidak mau gonta-ganti pasangan.
“Mereka memang susah gonta-ganti pasangan. Jadi kalau memang tidak cocok, ya Jacky tidak mau. Untuk mendatangkan orang utan betina buat Si Jacky saat ini semuanya tergantung kebijakan Gubernur Bali, karena ijin masuk orang utan ke Bali lewat beliau,†pungkasnya.
Jadi, siapa yang mau membantu Si Jacky agar dia tidak merasa kesepian dan melempari pengunjung lagi? (bob)
Reporter: bbn/rob