search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puluhan Tahun Tekuni Lukis Sidik Jari
Minggu, 11 Oktober 2009, 06:42 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Melukis dengan kuas atau alat lukis lainnya tentu sudah biasa. Namun di Denpasar Bali, seorang seniman menekuni seni lukis dengan menggunakan sidik jari tangan selama puluhan tahun.


Di usianya yang sudah 73 tahun, I Gusti Ngurah Gede Pemecutan tetap aktif berkarya. Di kediaman sekaligus studio lukisnya di Jalan Hayam Wuruk Denpasar, ia tetap produktif menghasilkan ratusan karya lukis.


Sebagai seorang seniman lukis, Ngurah Pemecutan mempunyai ciri khas yang berbeda dibanding seniman lainnya. Saat melukis ia tidak menggunakan kuas atau alat lukis lainnya, namun menggunakan jari telunjuk tangannya.

Jari telunjuk tangan yang telah diolesi warna cat minyak kemudian ditekan-tekan di atas kanvas berulang kali. Hasilnya adalah sebuah karya lukis unik bercorak pointilisme, dengan ribuan sidik jari warna-warni di atas kanvas.

Kebiasaan melukis dengan sidik jari ini sudah dilakukan Gusti Ngurah Pemecutan selama 40 tahun lebih, tepatnya sejak tahun 1967 silam.

Melukis dengan jari tangan ini saya pilih setelah saya merasa gagal menggunakan kuas saat baru belajar melukis. Sapuan kuas yang gagal dulu saya rapikan dengan jari tangan, hasilnya kok malah lebih bagus dari kuas. Sejak saat itu saya pilih cara melukis seperti ini, ujar Gusti Ngurah Gede Pemecutan, belum lama ini.



Dengan cara melukis seperti ini, Ngurah Gede Pemecutan merasa sudah memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki pelukis lainnya.

Dulu saya ingat betul dengan nasehat seorang pelukis tua yang sering diskusi di rumah saya. Bahwa seorang seniman lukis harus punya ciri khas atau ciri tersendiri yang tidak boleh sama dengan seniman lainnya. Itu saya ingat terus sampai sekarang, imbuhnya.


Kini di usia senjanya, Gusti Ngurah sudah menghasilkan sekitar 600 lebih lukisan sidik jari. Hasil karyanya sudah dikoleksi para pecinta seni mancanegara dan sebagian disimpan di museumnya di Denpasar.

Meski sudah sukses menjadi seorang pelukis sidik jari, hingga kini Ngurah Pemecutan merasa belum mendapat penerus, untuk meneruskan gaya melukis sidik jari ini.


Saya sudah mengajar beberapa orang. Tapi belum ada yang saya anggap bagus. Saya harap minat generasi muda untuk menggunakan cara melukis dengan jari tangan ini tidak pudar, harapnya. (dev)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami