Berkaca dalam kasus perampokan di BRI cabang Gatsu Barat, yang notabene tidak dijaga satpam, Kapolda Bali Irjen Pol Sutisna meminta kepada para pihak Bank, agar menempatkan petugas satpam. Nantinya, dengan kehadiran satpam di Bank, niscaya menjamin keamanan Bank itu sendiri.

“Kita sudah kita ingatkan, agar Bank yang ada minimal punya satpam. Tapi ternyata dia (BRI Gatsu Barat) tidak ada satpam. Mereka menggangap tidak ada suatu ancaman. Padahal yang namanya pelaku kejahatan selalu mengintai,” tegasnya.

Himbauan itu dipertegas Kapolda terkait keprihatiannya dalam kasus perampokan Bank BRI cabang Gatsu Barat yang tidak dijaga satpam. Seharusnya setiap Bank minimal harus ada satpam.

Keberadaan satpam, kata Jenderal Bintang dua ini, selain membantu internal bank itu sendiri, juga dapat membantu aparat kepolisian menangkal dan mencegah kejahatan.

“Mereka (satpam) juga bisa membantu kita,” sebutnya,

Untuk masalah keamanan di Bali, Kapolda mengatakan, pihaknya akan terus berupaya memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat. Langkah yang terbaru yang akan dilakukan adalah menempatkan petugas ditempat tempat rawan.

“ Karena kita merasa, tempat tempat rawan belum terisi semua,” paparnya.

Artinya di mana lokasi banyak masyarakat ramai, disitu harus ada polisi. Tak hanya itu, peningkatan patroli juga patut ditingkatkan.

Paling tidak, dengan penempatan petugas dilokasi masyarakat ramai, bisa memberikan efek jera kepada para pelaku.

“Kita akan lakukan tindakan tegas. Operasi preman juga akan kita lakukan, tak lama lagi,” terang mantan tim ahli Kapolri ini.

Kapolda juga bersedia dipanggil oleh anggota Dewan terkait opini masyarakat yang menuding maraknya aksi kejahatan Denpasar.

Pemanggilan itu kata Kapolda, merupakan sebuah kritikan yang tidak perlu dipersoalkan, karena polisi juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

“ Bila dipanggil, saya siap datang. Kita juga akan beberkan sejauh mana pengamanan yang kita lakukan,” terangnya.

Terkait penyelidikan kasus perampokan BRI cabang Gatsu Barat, Kapolda mengatakan, sudah ada kelompok yang dicurigai sebagai pelakunya. Namun identitas para pelaku
terpaksa dirahasiakan untuk kepentingan penyelidikan.

“ Ada kelompok kelompok yang masih kita dalami terus. Kelompok itu akan berkembang dan masih kita cari,” tegasnya, tadi sang, Jumat (30/10).