Beach Boys Minta Nama Mereka Direhabilitasi
Beritabali.com, Kuta
BERITABALI.COM, BADUNG.
Film dokumenter gigolo Cowboys in Paradise berdampak pada aktivitas anak pantai di Kuta. Mereka merasa dampak film ini mengganggu aktivitas mereka dalam mencari nafkah di pantai. Anak pantai yang merasa dirugikan meminta nama baik mereka dipulihkan agar bisa bekerja kembali dengan normal.
Pasca merebaknya kontroversi film dokumenter gigolo Cowboys in Paradise, anak pantai Kuta atau beach boys mengaku aktivitas mereka terganggu. Pendapatan mereka sebagai penjual minuman atau instruktur selancar pun menurun.
Kini anak pantai yang biasa mangkal di sepanjang pantai Kuta minta nama baik mereka dipulihkan. Mereka menyangkal melakukan profesi sebagai gigolo atau pelacur pria, seperti digambarkan film Cowboys in Paradise yang disutradarai Amit Virani.
Anak-anak di pantai ini mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu per harinya baik sebagai penjual minuman atau sebagai instruktur selancar. Dengan penghasilan sebesar itu, mereka sudah hidup lebih dari cukup dan tidak perlu bekerja sebagai gigolo di pantai, kata Agus, seorang koordinator anak pantai yang berasal dari Jember Jawa Timur.
Menurut Agus, jika saat berinteraksi dengan turis wanita terjadi hubungan yang lebih akrab atau intim, itu dianggap sebagai suatu hal yang alami dan wajar terjadi di pantai Kuta.
Tapi kita menolak itu dikaitkan dengan perkerjaan seorang gigolo. Tidak ada anak pantai yang secara khusus menawarkan jasa untuk ngeseks dengan turis, tegasnya.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
