search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani Tomat Harus Waspadai Yellowing
Senin, 15 November 2010, 20:19 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Para petani diingatkan untuk mewaspadai penyebaran penyakit yellowing atau kuning pada tanaman tomat. Penyebaran penyakit yellowing secara meluas pada tanaman tomat saat ini merupakan dampak dari pemanasan global.

Berdasarkan hasil penelitian Laboratorium Tumbuhan Institute Pertanian Bogor (IPB) penyakit yellowing yang diakibatkan oleh virus Crini awalnya hanya ditemukan pada dataran tinggi dengan suhu rendah.


Penyakit ini kemudian disebarkan oleh Bemisia tabaci atau kutu kebul yang awalnya hanya hidup di dataran rendah. Namun akibat pemanasan global Kutu Kebul telah mampu beradaptasi ke dataran tinggi dan menyebarkan virus Crini



Peneliti virologi dari Laboratorium Tumbuhan Institute Pertanian Bogor Dr. Gede Suastika disela-sela Kongres Perhimpunan Ilmuwan Pertanian Se-Asia Tenggara di Sanur, Senin (15/11) menyatakan akibat penyebaran virus Crini, tanaman tomat akan menjadi layu dan buahnya tidak layak konsumsi karena berukuran kecil

Ini tidak menyebabkan busuk tapi menyebabkan tanaman memproduksi buah lebih sedikit dan lebih kecil, ujar Dr. Gede Suastika.

Peneliti virologi dari Laboratorium Tumbuhan Institute Pertanian Bogor Dr. Gede Suastika menambahkan penyebaran virus crini melalui kutu kebul kini dikhawatirkan juga akan terjadi pada tanaman lainnya.

Kondisi ini dikhawatirkan akan menyebabkan penurunan produksi pangan jika penyebaran virus terjadi secara meluas. (mlt)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami