search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Biopori, Solusi Atasi Banjir di Denpasar
Kamis, 13 Januari 2011, 19:52 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Masalah banjir bagi suatu daerah perkotaan merupakan suatu hal yang sulit dihindari. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi luberan air yang mengalir keluar rumah atau pekarangan adalah melalui pembuatan lubang biopori. Biopori adalah membuat lubang-lubang atau kantong penampungan air di areal perkaranga rumah sehingga air yang mengalir ke jalan dapat dikurangi.

Hal ini dikatakan Ketua Dewan Kehormatan Inkindo Pusat Drs. IB. Gede Wiyana, Kamis (13/1) ketika berkunjung ke Kantor Walikota. Menurutnya lubang biopori sangat membantu dalam menampung air sehingga tidak terjadi luberan air di jalan raya. "Jika masing-masing rumah, kantor maupun sekolah di Kota Denpasar membuat lubang biopori, saya yakin bencana banjir yang sering melanda dataran rendah di Kota Denpasar dapat diatasi," kata Wiyana.

Menurut dia kondisi saat ini hampir sebagian besar air yang mengalir ke badan jalan di Kota Denpasar berasal dari rumah-rumah atau kantor. Apalagi kebanyakan pekarangan saat ini sudah dibeton, sehingga air semua akan tumpah ke jalan. Inilah yang menyebabkan terjadi luberan air sehingga terjadi banjir.

Wiyana yang juga ketua Yayasan Dwijendra Denpasar menyarankan agar mulai sekarang kampanye pembuatan biopori lebih digalakkan. Bahkan untuk memelopori pembuatan biopori pihaknya sudah membuat lima biopori ukuran besar di areal sekolah Dwijendra.

"Kami membuat biopori yang cukup besar dengan ukuran 10x10 meter di halaman sekolah. Ini sangat membantu menampung air jika terjadi hujan, dan jika musim kemarau lubang biopori dapat berfungsi sebagai cadangan air. Minimal untuk menyiram kebun sehingga tidak harus menggunakan air PDAM untuk menyiram tanaman," katanya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami