search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Belasan Hektar Sawah Petani Diserang Tungro
Kamis, 9 Juni 2011, 14:27 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Petani Tabanan tak surut-surutnya mendapatkan masalah. Setelah serangan tikus, giliran hama tungro yang menyerang belasan hektar tanaman padi di Subak Pala Kota, Tabanan.

Akibat serangan hama tungro tersebut, petani setempat gagal panen dan mengalami kerugian cukup banyak. Apalagi banyak petani setempat hanya bersatus petani penggarap milik sawah orang lain.

Saya rugi kira-kira Rp 1 Juta akibat serangan hama ini, jelas Men Suka asal Bongan Pala yang ditemui saat berada di sawahnya, Kamis (9/6).

Dikatakannya, hama tungro mulai menyerang saat tanaman padi berumur satu bulan. Padahal sebelumnya padi yang ditanamnya di areal seluas 12 are milik orang lain itu, tampak hijau dan subur. Namun saat tanaman padinya memasuki umur satu bulan, mulai berwarna kekuningan. Kemudian berlahan-lahan layu dan kuyu nyaris mati.

Kami berusaha menyelamatkan tanaman ini dengan berbagai cara. Namun usaha ini tampaknya kurang berhasil, jelasnya sambil menelan ludah kepiluan.

Ia pun berharap dinas terkait mampu memberikan bantuan obat-obatan agar tanaman padi petani di subak Pala Kota tidak gagal panen. Tidak hanya sawah Men Suka saja yang diserang tungro, padi milik Men Nana juga diserang. Dari tiga petak padi yang ditanam semuanya kini berwarna kekuningan, layu dan mati.

Kadis Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tabanan, I Gede Made Sukawijaya mengatakan pihaknya sudah membantu 10 Kg obat pembasmi hama jenis Aplaud untuk Subak Pala.

 



"Kami sudah antisipasi, serangan hawa werang di Subak Pala Kota. Dan kami berharap peran aktif petani untuk ikut mengawasi penyebaran hama ini. Pemerintah akan mempasilitasi apa yang menjadi keluhan petani di bawah," tandasnya. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami