search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani Jatiluwih Jangan Hanya Dijadikan Objek
Selasa, 26 Juli 2011, 20:06 WITA Follow
image

travelerbali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan, Rencana UNESCO memasukan kawasan Jatiluwih menjadi Warisan Budaya Dunia (WBD) disambut positif petani setempat. Meski baru sebatas rencana menjadikan Jatiluwih sebagai salah satu WBD, petani setempat berharap kawasan jatiluwih tidak hanya dijadikan sebagai objek semata. Namun harus mendapatkan kontribusi yang nyata.

“Kami tidak mau hanya dijadikan objek semata. Kami ingin Subak Jatiluwih menjadi kawasan pertanian abadi mendapatkan perhatian jika benar-benar mendapatkan status sebagai Warisan Budaya Dunia,” tandas Wayan Semarajaya petani asal Jatiluwih, Selasa (26/7).

Ia yang getol mengkampanyekan pertanian organik dan telah beralih menjadi petani yang total menggunakan pupuk organik ini berharap , status WBD nantinya dapat memberikan kontribusi pada keberadaan subak Jatiluwih.

“Kalau tidak ada kontribusi, status tersebut hanya menambah
beban bagi kami para petani,” tandasnya lagi. Ia sendiri merasakan selama ini masih kurangnya perhatian pemerintah kepada sejumlah petani di kawasan Jatiluwih.

” Kami tidak ingin muluk-muluk, kami hanya ingin pupuk organik diberikan secara gratis. Karean selama ini kami sudah menggunakan pupuk organik secara total,” harapnya.

 



Perlu diketahui jumlah Subak Jatiluwih terdiri dari beberapa gabungan tujuh subak diantaranya subak telabah gede, subak besi kalung, subak kedamian, subak uma duwi, subak gunung sari, subak uma kayu, dan subak kesambi. Luasanya mencapai ratusan hektar 
 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami