Prihatin Banyak Pelajar SMP Ngeseks ke
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Ketua Dewan Pendidikan Denpasar Putu Rumawan Salain mengaku prihatin atas laporan banyaknya pelajar di Kota Denpasar
yang mencari wanita tuna susila (WTS). Hal ini dikhawatirkan akan menambah jumlah penderita HIV/AIDS di Bali, mengingat sudah banyak WTS yang sudah tertular HIV/AIDS.
Menurut Rumawan Salain, pihaknya selama ini sudah sering menerima laporan adanya pelajar yang rutin berkunjung ke kompleks pelacuran. salah satunya ke lokalisasi yang ada di wilayah Sanur Denpasar.
"Saat ini bahkan pelajar tingkat SMP sudah banyak yang mengunjungi lokalisasi untuk berhubungan seks dengan para WTS. Ini suatu fenomena yang amat memprihatinkan," ujar Rumawan di Denpasar (12/8/2011).
Fenomena siswa atau pelajar SMP yang mencari WTS ini, kata Rumawan, bisa ikut berperan dalam penyebaran HIV/AIDS di Bali.
"Bayangkan jika pelajar SMP ini berhubungan dengan WTS yang terjangkit HIV/AIDS dan kemudian tertular. Selanjutnya ia mempunyai pacar di sekolahnya atau lingkungannya, maka virus HIV/AIDS akan dengan sangat cepat menyebar. Ini yang perlu mendapat perhatian serius baik dari pemerintah, guru, maupun para orang tua," tegasnya.
Lalu apakah komplek pelacuran atau lokalisasi perlu ditutup?
Menanggapi hal ini, Rumawan berpendapat yang harus dilakukan adalah memperjelas regulasi atau aturan yang mengatur soal prostitusi ini.
"Prostitusi ini sudah ada sejak jaman dulu kala, jadi sepertinya susah untuk dihilangkan atau ditutup. Regulasinya saja yang mesti diperketat agar tidak berdampak buruk bagi generasi muda kita di Bali," ujarnya.
Reporter: bbn/net