Ijazah SMP, Sukses Jadi Seniman Tato
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Meski hanya tamat bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), I Gede 'Shotonk' Supala bisa meraih sukses. Dengan kemampuan menggambar yang dimilikinya, Shotonk kini menjadi salah satu seniman tato sukses di Bali.
"Seni tato merupakan karya seni menggambar yang diungkapkan dalam tubuh secara permanen. Persiapan konsep atau pemikiran yang akan dituangkan haruslah matang agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang mustahil untuk dihapus dan agar menarik untuk dilihat," ujar I Gede Supala ( 32 ), pemilik studio tato Shotonk Kuta, dalam perbincangan dengan beritabali.com belum lama ini.
Sebelum menjadi seniman tato sukses di Kuta seperti saat ini, dulu Shotonk pernah bekerja serabutan di Singaraja seperti memasang antene TV hingga mengerjakan pesanan lukisan dari temannya dengan bayaran sukarela ala kadarnya.
Tahun 1998 Shotonk kemudian memutuskan merantau ke kawasan wisata Kuta. Untuk menyambung hidup, ia bekerja menawarkan seni tato sementara kepada para wisatawan yang ada di Kuta. Pekejaan tato sementara ini digeluti selama dua tahun hingga akhirnya mulai menggeluti seni tato permanen tahun 2000.
"Semua alat atau mesin tato saya beli dengan modal sendiri hasil dari usaha tato sementara. Demikian juga studio tato di Legian juga saya sewa dengan modal sendiri dari menabung," jelasnya.
Pria asal Singaraja ini mengaku pertama kali memiliki tato ketika ia masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) yang bergambar tulisan namanya sendiri. Kini karyanya sudah banyak dituangkan dalam tubuh pecinta tato pria maupun wanita dari berbagi benua seperti Asia, Eropa, Amerika serta Australia. Gaya tato yang dipilih pun beragam tergantung pemintaan orang yang akan ditato.
"Ada berbagai jenis gambar yang biasa dipilih pelanggan atau wisatawan seperti oriental (Japanese style, Chinese), sesuatu yang bertema lawas dan simpel seperti gambar setan atau iblis. Sedangkan gambar bernuansa Bali dipilih setelah gambar dari konsep yang mereka bawa sendiri, seperti gambar dewa, barong, rangda, penari Bali, ganesha versi India, serta aksara Bali.
“ Memilih tato sejak awal harus dibuat dalam konsep. Karena tato ini penting untuk dikenang. Konsep yang dibuat misalnya gambar nenek, ibu, atau bapak yang memiliki nilai memori tinggi,” katanya.
Menurut Shotonk, kebanyakan wisatawan yang datang membuat tato ke studionya memanfaatkan kesempatan ketika menjelang akhir liburan di Bali. Bagi mereka, tato juga sebagai kenang-kenangan atau oleh-oleh ketika kembali ke negaranya.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui bagi customer atau pelanggan yang membuat tato, yakni jangan mengkonsumsi minuman alkohol atau semacam obat penghilang rasa sakit ketika hendak di tato. Tinta yang dimasukan dalam kulit akan menjadi tidak sempurna, yang berakibat pada hasil yang kurang menarik.
“Just rileks, kuncinya ketenangan, kesabaran dan kondisi juga harus fit. Lebih baik konsentrasi, tenang. Obat-obat penghilang rasa sakit hanya sekedar sebagi sugesti,” pesannya
Bagi Shotonk seni tato sangat unik karena seni tato memiliki nilai seni yang paling tinggi
“ Menurut saya, menggambar seni tato lah yang paling seni karena bersifat ilmu pasti. Kalau menggambar di kanvas atau airbrush itu bisa dihapus langsung sedangkan seni tato tidak bisa,“ terangnya
Berkat seni tato yang ia tekuni, dengan bayaran Rp 1 juta per jamnya, Shotonk telah mampu menafkahi istri serta keempat putra dan kedua putrinya yang masih duduk di taman kanak- kanak dan sekolah dasar. Bermodal usaha keras dan ijasah SMP, Shotonk menyatakan akan selalu menekuni profesi sebagai seniman tato hingga akhir hayatnya.
“ Saya akan terus berkarya di dunia tato selama saya masih hidup dan bisa untuk bekerja. Saya bangga, hasil karya saya dibawa hingga ke liang kubur oleh customer saya dari berbagai negara,” cetusnya.
Reporter: bbn/net