search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bule Tewas di Semak Tinggalkan 2 Paspor
Kamis, 21 Juni 2012, 11:10 WITA Follow
image

images.google.com/Ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Polisi berupaya mengungkap identitas Mark Ovenden (34) yang ditemukan tergeletak di semak di Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung, kemarin pagi menyusul temuan dua paspor atas nama korban.

”Sebelumnya memang informasi yang kami dapatkan korban merupakan warga negara Australia namun temuan kami di vila tempatnya menginap ada dua paspor atas nama korban,” ujar Kasubag Humas Polresta Denpasar AKP Ida Bagus Made Sarjana dihubungi, Jumat (22/6/2012).

Korban diketahui menginap di sebuah vila di pinggir Pantai Bingin Desa Kutuh, Kuta Selatan. Di vila polisi menemukan dua paspor yang masih berlaku atas nama Mark Richard Ovenden. Paspor pertama bernomor 704867974 dengan masa berlaku sejak 22 Maret 2004 hingga 27 Maret 2014. Tempat tanggal lahirnya tertulis British Town 13 November 1978.

Sedang paspor kedua atas nama Mark bernomor M1644800 masa berlaku 16 Juni 2004 sanpai 16 Juni 2014. "Ini yang akan kami telusuri kebenaranya untuk mengungkap identitas kewarganegaraan korban,” ucap Sarjana. Sampai saat ini, pihaknya terus mengorek informasi termasuk dengan pihak konsulat Australia.

Disinggung soal dugaan Mark merupakan korban pembunuhan, Sarjana diplomatis menjawab kasusnya masih dalam penyelidikan. Pihaknya juga masih berkoordinasi dengan pihak terkait dan sampai saat ini masih proses untuk permintaan otopsi. Sejak ditemukan tewas mengenaskan tergelatak di jalan setapak penuh semak di lahan milik warga Kutuh Kamis siang sekira pukul 10.30 Wita, jasad korban masih dititipkan di Rumah Sakit Sanglah Denpasar.

Menurut penjelasan Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah Dudut Rustyadi sampai saat ini belum ada permintaan untuk otopsi sehingga penyebab kematianya belum bisa dipastikan. "Jasad korban sudah dibekukan, jika ada permintaan topsi paling cepat besok baru bisa dilakukan,” katanya secara terpisah.

 

Pihaknya telah melakukan visum atau pemeriksaan luar menemukan adanya luka lebam di beberapa bagian tubuh korban. Diduga korban meninggal kehabisan nafas sekitar 12 jam sebelum akhirnya ditemukan warga. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami