search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Potensial Kembangkan Wisata Rohani
Jumat, 22 Juni 2012, 22:06 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tokoh spiritual lintas agama Anand Krishna mengatakan, wisata rohani atau spiritual ke depannya akan menjadi kebutuhan dan tren yang terus meningkat dan berkembang pesat. Sebagai daerah tujuan wisata, Bali potensial kembangkan wisata rohani.

"Mulai sekarang dan ke depannya tren kunjungan wisata rohani atau spritual akan terus meningkat, sebab wisatawan tidak hanya mencari kesenangan semata, tapi mereka juga mencari ketenangan secara batin," katanya di Denpasar, Jumat (22/6/2012).

Ia mengatakan, setiap tahun jutaan orang akan mengunjungi tempat wisata, di mana mereka dapat menemukan dan merasakan makna hidup, dan menjawab berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan pencarian kebahagiaan dan kepuasan batin.

"Pulau Bali memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata rohani, karena memiliki situs cukup banyak yang dapat ditawarkan kepada turis yang ingin belajar nilai-nilai luhur yang universal,"jelasnya.

Anand mencontohkan di India, orang asing mengunjungi negara tersebut untuk memenuhi panggilan penuntun (guru) atau belajar yoga serta bermeditasi. "Kedatangan mereka ke India adalah untuk belajar 'inti' atau 'nilai-nilai universal' dari Hindu yang dapat diamati dan diterapkan tanpa harus meninggalkan agama mereka sendiri.

 

Mereka adalah wisatawan rohani. Perjalanan mereka ke India tidak berhubungan dengan urusan agama, tetapi dengan nilai-nilai rohani yang tidak dapat dihubungkan ke ritual," jelasnya. 
 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami