search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ratusan Rumah di Singaraja Terendam Air
Jumat, 4 Januari 2013, 21:32 WITA Follow
image

kabarbuleleng.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Hujan deras mengguyur Kota Singaraja Jumat (4/1/2013) selama dua jam lebih. Akibatnya ratusan lebih rumah di beberapa kawasan di Kota Singaraja terendam air hingga mencapai dada orang dewasa.

Dari pantauan kabarbuleleng.com di lapangan, hampir seluruh ruas jalan digenangi air setinggi lutut orang dewasa. Seperti terlihat diatas Jembatan Banyuning, Jalah Ahmad Yani Singaraja, Jalan Udayana, Jalan Ngurah Rai depan RSUD Kabupaten Buleleng dan jalan didepan Secata A Singaraja.

“Bagaimana mau lewat, nanti motor saya mati di tengah sana kan susah jadinya, air aja sudah setinggi lutut, mending disini dulu menunggu hujan reda dan air surut,” ungkap Nengah Bagia (49) saat akan melintas di Jembatan Banyuning.

Genangan air juga merendam ratusan rumah warga di beberapa Kawasan Kota Singaraja, seperti terlihat di depan Secata A Singaraja Lingkungan Banyuning Utara, Kelurahan Banyuning, Kelurahan Kaliuntu dan Kelurahan Kampung Anyar.

” Memang sudah biasa, setiap hujan deras begini, di sini pasti banjir dan sekarang saja sudah tinggi begini, semua rumah direndam air, kita saja masih menyelamatkan barang-barang agar tidak terendam,” ujar seorang warga di Kampung Anyar.

Luapan air juga menyebabkan kemacetan di beberapa titik jalan, seperti simpang empat Pantai Penimbangan-Jalan Ahmad Yani. Kendaraan yang semula hendak menuju Jalan Serma Karma memilih putar arah karena air mencapai ketinggian 30 cm. Kemacetan juga terjadi di kawasan Desa Bakti Seraga, tepatnya di depan Kantor Samsat Bersama.

Sejumlah kendaraan tertahan karena air cukup tinggi dan bercampur lumpur.  Demikian pula di kawasan Desa Sambangan. Meski ada di daerah ketinggian, air justru menjadi deras. Jalan utama di Desa Sambangan, Jalan Srikandi, menjadi sasaran utama air, karena gorong-gorong tidak mampu menampung air. Para pengendara sepeda motor memilih menepi karena arus air dari arah selatan sangat deras.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami