search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hitler Kirimi Sukarno Senjata Lewat Kapal Selam
Rabu, 6 Maret 2013, 05:03 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemimpin NAZI Jerman, Adolf Hitler dan Presiden RI Sukarno, ternyata pernah bekerja sama dalam hal persenjataan. Dimana di tahun 1940 an, Adolf Hitler, pernah mengirim senjata untuk Sukarno. Senjata-senjata tersebut dikirim lewat kapal selam. Kisah ini disampaikan sahabat dekat Sukarno, Horst Henry Geerken, saat dijumpai di Ubud Selasa (5/3/2013).

Menurut pria yang akrab dipanggil Henry ini, senjata-senjata tersebut dikirim Adolf Hitler untuk Sukarno pada kurun waktu 1942 hingga 1945. "Hitler pernah membantu kirim senjata dan alat-alat militer buatan Jerman untuk Sukarno. Senjata dikirim dengan menggunakan kapal selam. Senjata ini untuk membantu para pejuang PETA di Indonesia," jelas Henry kepada beritabali.com.

Kisah pengiriman senjata dari Hitler untuk Presiden Indonesia pertama Sukarno ini, kata Henry, diketahui tahun 1963. Kisah ini disampaikan langsung oleh Bung Karno, yang waktu itu menjadi sahabat dekatnya. "Sukarno bilang hal ini ke saya tahun 1963 hingga 1964, saat kita bertemu di Bali. Saat itu Bung Karno banyak bicara tentang politik,"ujarnya.

Pengiriman senjata oleh Hitler untuk Bung Karno ini dilakukan dalam kurun waktu 1942-1945 dengan menggunakan kapal selam. Senjata-senjata ini ada yang dikirim ke Surabaya, Jakarta, dan Sabang di Pulau Weh. "Senjata-senjata ini dikirim langsung ke Indonesia dari Jerman lewat laut Atlantik, lewat Afrika, dengan menggunakan total 57 buah kapal selam,"papar pria kelahiran Jerman tahun 1933 ini,"ujarnya.

Henry menyatakan, Hitler mau membantu Sukarno waktu itu karena Hitler tidak senang dengan kolonialisasi Belanda di Indonesia. "Waktu pengiriman senjata itu, Hitler (Jerman) sedang berperang dengan Belanda, waktu itu Belanda sedang jajah Indonesia,"jelasnya. Komunikasi antara Sukarno dan Hitler, kata Henry, tidak dilakukan secara langsung, tapi lewat perantara seorang warga Jerman yang tinggal di Indonesia.

"Jadi Sukarno minta tolong bantuan senjata kepada pemimpin NAZI Adolf Hitler lewat orang Jerman ini. Orang Jerman ini kini punya pabrik cokelat di Indonesia,"kata Henry. Selain pernah mengirim bantuan senjata untuk Sukarno lewat kapal selam, Hitler juga kabur ke Indonesia setelah kalah perang di Jerman."

Yang saya tahu, Hitler tidak mati di Jerman. Ia kabur ke Indonesia. Waktu kabur ke Indonesia, pelarian Hitler dilindungi oleh militer Jepang yang saat itu masih bercokol di Indonesia,"ujarnya. Kisah Adolf Hitler dan Sukarno ini, kata Henry, akan dipaparkan lebih jelas dalam buku baru yang sedang disusunnya. Buku ini diharapkan akan selesai dan diluncurkandi Bali tahun ini.

 

Horst Henry Geerken lahir di Jerman tahun 1933. Ia kemudian kuliah tehnik di Jerman dan Amerika. Ia tiba pertama kali di Jakarta pada 1963 dan bekerja pada perusahaan telekomunikasi Jerman Telefunken. Karena memiliki hubungan persahabatan erat dengan Bung Karno, ia kemudian menulis buku "A Magic Gecko Peran CIA di Balik Jatuhnya Soekarno". 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami