search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur Bali dari Jaman ke Jaman
Minggu, 2 Mei 2021, 07:45 WITA Follow
image

google/gubernur pertama

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Gubernur Bali hadir silih berganti. Tercatat sejak tahun 1950 Bali dipimpin oleh 10 pemimpin baik Gubernur maupun penjabat Gubernur. Tahukah Anda jika Bali yang mayoritas Hindu pernah dipimpin seorang gubernur muslim? Berikut ini Gubernur Bali dari jaman ke jaman.

1. Anak Agung Bagus Sutedja (1950-1958) periode pertama

Anak Agung Bagus Sutedja adalah Kepala Daerah Bali yang pernah dua kali memimpin Bali. Anak Agung Bagus Sutedja (1923 - 1966) merupakan Gubernur Bali yang pertama, ditunjuk oleh mantan  Presiden Sukarno tahun 1958 saat Bali menjadi sebuah propinsi. Sutedja merupakan putra dari Raja terakhir Jembrana, Anak Agung Bagus Negara.

Pertama kali menjabat pada tahun 1950 sampai 1958, diangkat berdasarkan keputusan Dewan Pemerintahan Daerah sebagai pemimpin badan eksekutif Bali. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) menggantikan wewenang Paruman Agung yang terdiri dari wakil-wakil delapan kerajaan di Bali sebagai badan legislatif.

Setelah sempat diselingi oleh I Gusti Bagus Oka sebagai Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali pada tahun 1958 sampai 1959, ia kembali terpilih pada bulan Desember 1959 sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali. Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Selanjutnya ia digantikan oleh I Gusti Putu Martha.

2. I Gusti Bagus Oka (1958-1959)

Setelah Anak Agung Bagus Sutedja, Gubernur Bali berikutnya adalah I Gusti Bagus Oka. Gusti Bagus Oka hanya menjabat selama setahun. Ia menjadi Pejabat Sementara Kepala Daerah Bali dari tahun 1958 sampai 1959.

3. Anak Agung Bagus Sutedja (1959-1965) Periode kedua

Setelah sempat diganti oleh I Gusti Bagus Oka (1958-1959), Anak Agung Bagus Sutedja kembali menjabat Gubernur Bali untuk kedua kalinya. Ia kembali terpilih pada bulan Desember 1959 sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali. Masa jabatannya yang kedua berakhir beberapa bulan setelah terjadinya G30S/PKI tahun 1965. Anak Agung Bagus Sutedja menghilang secara misterius pada tanggal 29 Juli 1966 di Jakarta. Ia diperkirakan menjadi korban penculikan politik yang terjadi pada masa itu.

4. I Gusti Putu Martha (1965-1967)     

I Gusti Putu Martha (1913-1992), adalah Gubernur Bali ke-4. Gusti Putu Martha menjadi Gubernur Bali antara tahun 1965-1967. Ia menjadi Gubernur Bali menggantikan Anak Agung Bagus Sutedja.

5. Soekarmen (1967-1978)     

Brigjen (Purn) Soekarmen adalah Gubernur Bali yang pernah memimpin Bali selama dua periode masa jabatan, yaitu antara tahun 1967-1971 dan 1971-1978.

Ia terpilih menjadi gubernur pada tanggal 1 November 1967, dan disahkan oleh SK Presiden Republik Indonesia No.203/1967 untuk menggantikan pejabat sebelumnya I Gusti Putu Martha. Sebelumnya, Soekarmen merupakan Komandan Korem 163/Wirasatya di Denpasar. Soekarmen adalah gubernur Bali pertama yang beragama Islam, memimpin di provinsi Bali dengan mayoritas penduduk beragama Hindu.

6. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra (1978-1988)     

Ida Bagus Mantra (lahir di Badung, Bali, 8 Mei 1928 – meninggal 10 Juli 1995 pada umur 67 tahun) adalah Gubernur Bali periode 1978–1988. Ida Bagus Mantra digantikan Ida Bagus Oka sebagai gubernur Bali. Ia kemudian menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk India. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR pada tahun 1968. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra meninggal dunia pada 10 Juli 1995 karena sakit ginjal.

7. Prof. Dr. Ida Bagus Oka (1988-1993)     

Ida Bagus Oka (lahir 16 April 1936 – meninggal di Sanglah, Bali, 8 Maret 2010 pada umur 73 tahun) adalah Gubernur Bali ke-7 dengan masa jabatan 1988-1993. Ia menjadi Gubernur Bali menggantikan Ida Bagus Mantra. Pada Kabinet Reformasi Pembangunan pada pemerintahan Presiden Baharuddin Jusuf Habibie, Ida Bagus Oka diangkat menjadi Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN. Pada tahun 2001, Oka diadili berhubungan dengan kasus korupsi sebesar Rp. 2,3 Milyar dan dihukum selama satu tahun.

8. Drs. Dewa Made Beratha ( 1998-2008)

Dewa Made Beratha (lahir di Gianyar, Bali, Indonesia, 12 Juli 1941; umur 71 tahun) adalah Gubernur Bali pada dua periode (1998—2003 dan 2003—2008). Ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia dilantik sebagai gubernur Provinsi Bali mengantikan Ida Bagus Oka.

Dewa Made Beratha yang direkomendasikan oleh DPP PDIP terpilih kembali sebagai Gubernur Bali periode 2003-2008 berpasangan dengan IGN Kesuma Kelakan (Alit) sebagai Wakil Gubernur. Pasangan ini meraih 31 suara dari 55 suara anggota Dewan dalam sidang DPRD Bali, di Denpasar, 6/8/03, menyisihkan dua pasangan lainnya, Tjokorda Gede Budi Suryawan - AA Arka Hardiana (20 suara) dan Putu Gede Ary Sutha - Gede Ngurah Wididana (empat suara).

9. I Made Mangku Pastika (2008-2013)     

Komjen Pol (purn) I Made Mangku Pastika (lahir di Kabupaten Buleleng, Bali, 22 Juni 1951; umur 61 tahun) adalah Gubernur Bali ke sembilan. Ia juga merupakan seorang tokoh kepolisian dan politik Indonesia. Putra kedua dari enam bersaudara (lima laki-laki dan satu perempuan). Bapaknya seorang pendidik, guru tari, dan juga guru silat.

Pastika menguasai enam bahasa dan merupakan peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akabri Kepolisian pada tahun 1974. 

10. I Wayan Koster (2018 - Sekarang)

I Wayan Koster bersama wakilnya Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati dilantik tanggal 5 September 2018 di Istana Presiden Jakarta dan dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo.

Beliau naik sebagai Gubernur Bali setelah mengalahkan pesaingnya yaitu IB Rai Dharmawijaya Mantra-I Ketut Sudikerta dalam Pilkada Bali tanggal 27 Juni 2018. Sebelum menjadi Gubernur Bali, lelaki kelahiran Buleleng 20 Oktober 1962 ini merupakan anggota DPR RI Fraksi PDIP sejak 1 Oktober 2004 hingga 26 Februari 2018.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami