search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ubud Writers and Readers Festival Kembali Digelar
Jumat, 17 Mei 2013, 17:15 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) tahun ini kembali menggelar Bali Emerging Writers Festival (BEWF), festival untuk para penulis serta kreator muda.

BEWF yang kini memasuki tahun ketiga lebih istimewa karena dihadiri penyair tersohor Indonesia Sapardi Djoko Damono serta penyanyi dan novelis Dewi Lestari.

Selain itu, menurut pendiri dan direktur UWRF Janet De Neefe, BEWF juga menghadirkan sejumlah nama yang sudah tenar di kalangan anak muda Bali, seperti drummer SID (Superman Is Dead) JRX, yang akan bicara tentang aktivisme melalui musik, serta Eric EST, sutradara film pemenang sejumlah penghargaan, yang akan memberikan workshop tentang film dokumenter.

BEWF ini diselenggarakan pada Sabtu hingga Minggu tanggal 18-19 Mei di Danes Art Veranda di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar. "BEWF tahun ini akan menjadi sebuah pesta kreatif yang tidak hanya meriah dan menyenangkan, tetapi juga penuh persahabatan dan tukar pikiran di antara sesama penulis dan kreator," ujar pendiri dan direktur UWRF Janet De Neefe, Jumat (17/5/2013).

Janet mengakui UWRF kini telah menjadi festival sastra internasional tahunan terbesar di Indonesia dan salah satu yang terbaik di dunia. UWRF sendiri pada tahun ini akan genap satu dasawarsa dan akan diselenggarakan pada 11-15 Oktober mendatang di Ubud.

Tema besar yang diangkat, kata Janet adalah 'Habis Gelap Terbitlah Terang', sebuah penghormatan terhadap RA Kartini dan perjuangan para perempuan Indonesia.

"Kami sangat bahagia bahwa UWRF mampu tetap terselenggara hingga tahun ke 10 dan kami yakin tahun ini akan menjadi penyelenggaraan festival yang terbaik," imbuh Janet.

Sementara, Manajer Pengembangan Komunitas UWRF, Kadek Purnami menambahkan, selama tiga tahun penyelenggaraannya BEWF telah berkembang dari sebuah festival yang awalnya terfokus pada penulis dan pembaca muda, menjadi sebuah perhelatan para kreator muda dari berbagai cabang kesenian dan aktivitas, dari sastra, musik, film, hingga fotografi serta bloggers.

"Anak-anak muda sekarang sangat kreatif dalam menggunakan berbagai medium yang ada untuk mengekspresikan apa yang menjadi kegelisahan mereka. Ledakan kreativitas serta keragaman medium ini, termasuk berkembangnya ekspresi lintas dan multi medium, musikalisasi puisi, fiksi mini, yang ingin kita tangkap dan tampilkan pada BEWF," jelas Purnami.

 



Sapardi Djoko Damono, penerima anugrah sastra internasional SEA Write Award pada 1986, akan berbicara dalam talk-show 'Puisi dari Hati' pada Minggu (19/5/2013).

Sapardi dikenal oleh hampir semua anak muda Indonesia yang pernah jatuh cinta karena sajak-sajaknya yang sederhana, liris dan romantis.

Sementara, Dewi Lestari akan berbicara pada talk show berikutnya.

"Yang paling istimewa, sejumlah penulis dan kreator muda Bali akan tampil berbicara dalam perhelatan ini," tutup Purnami.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami