Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Konflik Warga dan Pergeseran Budaya
denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Penglingsir (tokoh) Puri Agung Kesiman Anak Agung Ngurah Gede Kusuma Wardana menyatakan, konflik antar warga yang kerap terjadi di Bali salah satunya disebabkan oleh pergeseran budaya.
"Konflik yang kerap terjadi saat ini merupakan bagian dari pergeseran budaya. Budaya masyarakat Bali yakni budaya saling menghargai, budaya jujur dan ramah, paras paros, sifat menyama braya, kini sudah mulai bergeser,"ujar Kusuma Wardana, di Nusa Penida, Sabtu (8/6/2013).
Kusuma Wardana mengaku enggan mengomentari konflik antara warga yang kerap terjadi di Bali belakangan ini.
"Saya sebenarnya enggan untuk komentar, apalagi saya tidak diminta untuk memediasi konflik yang muncul. Biar saja pihak-pihak yang bertikai agar sadar," ujarnya.
Konflik, kata Kusuma wardana, sebenarnya bisa diatasi dengan pendekatan budaya. Namun pendekatan budaya ini sekarang sudah mulai ditinggalkan.
"Budaya ini gampang menyebutnya, tapi susah untuk menjalankannya. Budaya itu berasal dari kata budi dan daya. Budi (kesadaran) ini sekarang sudah ditinggalkan, tinggal 'daya'nya saja, 'daya' yang ini artinya suka memperdaya, tenggang rasa sudah mulai pudar. Bedik-bedik mesiat (sedikit-sedikit berkelahi)," ujarnya.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3020 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
