Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Bali Diminta Tindak Tegas Perdagangan Penyu

denpasar

Rabu, 19 Juni 2013, 17:44 WITA Follow
Beritabali.com

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Renon. Sekitar 25.000 orang dari berbagai dunia menandatangani petisi internasional yang isinya meminta Gubernur Bali untuk menindak tegas pelaku perdagangan penyu di Bali.

Petisi yang digalang oleh SOS Sea Turtle dan ProFauna tersebut diserahkan oleh Koordinator ProFauna Bali Jatmiko Wiwoho kepada Kepala Dinas Kehutanan Bali Gede Nyoman Wiranatha dalam aksi damai di Renon (19/6/2013).
 
Koordinator ProFauna Bali Jatmiko Wiwoho mengatakan petisi tersebut menunjukkan keprihatinan masyarakat internasional terhadap peningkatan kasus perdagangan penyu di Bali.  Jika tetap dibiarkan tidak menutup kemungkinan pariwisata Bali akan diboikot akibat terjadinya perdagangan penyu di Bali.
 
“Jika tidak ini sangat berbahaya dan merugikan pariwisata, kami cermati ini sangat merugikan apabila ini nanti masyarakat internasional mengetahui, beberapa sudah mengetahui tetapi tinggal menunggu waktu sebelum nantinya dipublikasi ke media social melalui internet,” ujar Jatmiko Wiwoho.
 


Jatmiko Wiwoho menyebutkan walaupun perdagangan penyu di Bali mengalami penurunan, tetapi perdagangan penyu di Bali masih terjadi.

Catatan ProFauna dalam delapan bulan terakhir ini ada 4 kasus upaya penyelundupan penyu hijau (Chelonia mydas) ke Bali dengan jumlah total penyu sebanyak 83 ekor. Sebagian besar penyu-penyu tersebut hendak dikirim ke Tanjung Benoa yang sejak tahun 70-an dikenal sebagai pusat perdagangan penyu di Indonesia. (mlt)

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami