search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sempat Dipulangkan, Bayi
Senin, 1 Juli 2013, 21:09 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Didampingi senator Bali Wayan Sudirta, bayi penderita hidrosepalus,Ni Luh Santi Anilasurya (4 bulan), putri Made Wijaya (29) dari Br. Batudawa, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, sejak Senin (1/7/2013) kembali menjalani opname di  RS Sanglah.

Sebelumnya, Luh Santi pulang dari rumah sakit karena orangtuanya kehabisan uang, setelah membayar Rp 10 juta lebih, itupun dari jual sapi miliknya. Si bayi pulang karena program JKBM (jaminan kesehatan Bali Mandara) yang telah diperbarui, dalam formulariumnya ternyata ada fasilitas yang tidak ditanggung  JKBM. Obat-obatnya memang ditanggung JKBM, tetapi ada alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan tersebut, tidak ditanggung dan harus dibayar pihak pasien, dengan perkiraan sekitar Rp 3 juta lebih.


Namun, karena orangtua si bayi benar-benar miskin, dan bayi itu memerlukan pertolongan, Sudirta dan KORdEM bersama Dirut RS Sanglah, dr.Sutarga,MM, beserta staf, memastikan bayi itu bisa dirawat gratis dengan biaya negara. Untuk diketahui, Luh Santi sempat dibawa pulang oleh orangtuanya, karena kehabisan biaya.

Senator Wayan Sudirta menyatakan, sebagai wakil daerah, ia kembali menemui Dirut RS karena merasa berkewajiban untuk memperjuangkan agar pasien yang benar-benar miskin digratiskan di rumah sakit, seperti halnya Luh Santi. Walaupun menurut JKBM ada fasilitas yang harus menjadi tanggungan pasien, karena orangtua pasien benar-benar miskin, sampai-sampai terpaksa pulang.

Walaupun sempat pulang paksa karena kehabisan uang, Sudirta memahami posisi rumah sakit yang terikat peraturan.

"Karena terikat aturan dan takut jadi temuan BPK, wajar rumah sakit tidak bisa maksimal melayani pasien miskin yang perlu pelayanan gratis. Seharusnya rumah sakit jangan dibebani memikirkan biaya. Biarkan mereka fokus pada pelayanan dan pemerintah lah yang menanggung semua biayanya,"ujarnya (bbn/dev)
 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami