search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mulai Bisnis, Jangan Takut Rugi dan Gagal
Senin, 9 September 2013, 10:51 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. 'Raja' oleh-oleh khas Bali, Gusti Ngurah Anom berpendapat, masih sedikitnya masyarakat Bali yang tertarik menekuni dunia dagang, karena masih ada rasa takut untuk memulai sebuah bisnis atau usaha.
        
" Belum banyaknya warga Bali yang menekuni dunia dagang karena keberanian yang kurang, masih ada rasa takut, rugi, dan gagal. Imbauan saya untuk masyarakat Bali, jangan pernah ragu atau khawatir saat memulai usaha. Gagal itu adalah proses menuju keberhasilan,"ujarnya di Denpasar belum lama ini.
        
Kuat atau tidaknya jiwa dagang seseorang, kata pria yang akrab dipanggil Ajik Krisna ini, juga dipengaruhi oleh karakter dan latar belakang orang tersebut.
        
"Jika dari kecil ia biasa dimanja atau terbiasa hidup mapan atau mampu, akan berpengaruh pada ketangguhannya di dunia dagang, karena akan susah mandiri. Jika masa kecilnya susah, perjuangan hidupnya keras, maka ia akan lebih bisa survive dalam usaha dagangnya,"ujar pria yang masa kecilnya hidup sangat miskin.

Gusti Ngurah Anom mengaku tertarik dunia dagang sejak kecil. Karena dari kecil ia sudah membantu ibunya berjualan kue dan buah.
        
"Lihat kondisi orang tua, di sana mulai muncul bibit atau jiwa dagang saya, saya bosen liat keluarga miskin, saya yakin akan sukses. Ini yang saya maksud, latar belakang keluarga juga berpengaruh pada munculnya jiwa dagang,"ujarnya.
        
Selama menekuni dunia dagang, Gusti Ngurah Anom sudah mengalami yang namanya rugi. Namun semua itu tak mebuatnya patah semangat dalam menekuni dunia dagang. Baginya, semua itu merupakan proses menuju kesuksesan.
        
"Tahun 90 an, saya sudah mulai dagang acung, saya dagang keliling membawa barang ke pasar-pasar seni di Bali. Karena rugi, saya kemudian membuat usaha jahit, jadi pengepul di garmen-garmen. Ini proses, semuanya pasti ada prosesnya,"ucapnya.
        
Dunia dagang, kata Ajik Anom, memiliki peluang yang banyak untuk mencapai kesuksesan hidup. Namun Ajik Anom punya kiat agar dagang atau bisnis bisa berhasil.
        
"Cari bisnis yang sesuai dengan kemampuan kita, jangan terlalu menyimpang. Misalnya saja usaha konveksi saya dan oleh-oleh khas Bali, itu cocok digabungkan, tidak menyimpang,"ujarnya.
        
Perusahaan Gusti Ngurah Anom dibawah Krisna Holding kini semakin berkembang. Selain konveksi dan pusat oleh-oleh khas Bali, Krisna kini sudah ekapansi ke bisnis jual beli mobil, butik moda salon dan spa. Tahun 2013, Krisna Holding membuka restoran di Kuta dan Denpasar.(dev)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami