search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sulitnya Menutup Lokalisasi Dolly Surabaya
Selasa, 5 November 2013, 11:55 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya bertekad menutup lokalisasi yang pernah disebut sebagai yang terbesar di Asia, Dolly, pada akhir tahun ini. Namun rencana ini ternyata tidak mudah. Ada perlawanan dan berbagai kendala lainnya. Beritabali.com sempat menelusuri Gang Dolly belum lama ini dan memotret realitas di tempat tersebut. Berikut laporannya.

Suasana mendekati tengah malam, saat Beritabali.com beranjak dari sebuah hotel berbintang di pusat Kota Surabaya. Sebuah taksi kemudian kami pilih untuk mengantar ke kawasan Dolly.

Setibanya di Dolly, suasana semarak kehidupan malam langsung menyambut kami. Meski disebut-sebut akan ditutup, namun suasana di komplek pelacuran ini masih ramai. Di beberapa rumah penampungan, tampak para WTS berbodi sintal berbusana seronok duduk manis di 'akuarium', sebutan ruang tunggu tempat para WTS mejeng menunggu konsumen (baca : hidung belang).

"Itu yang disebut Gang Dolly mas, yang agak lebar itu, gangnya panjang ke dalam sana itu. Di sana ada rumah penampungan cewek, namanya Barbara, ceweknya muda-muda dan cakep-cakep," jelas supir taksi yang mengantar kami ke gang Dolly Surabaya.

Menurut supir taksi ini, pasca rencana penutupan gang Dolly oleh pemerintah setempat, tidak ada tanda-tanda lokalisasi ini bakal ditutup. Setiap malam, tempat ini selalu ramai dikunjungi para pria dari berbagai lokasi di tanah air bahkan dari luar negeri.

"Pernah mas, ada turis asing dari Rusia berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kami diorder 40 buah taksi untuk menjemput mereka ke Pelabuhan Tanjung Perak, dari sana semua taksi itu langsung menuju Dolly. Waktu itu panen semua mas, mulai supir taksi hingga germo nya panen semua kedatangan turis asing itu,"jelasnya.

Meski diakui secara tidak langsung, kawasan Dolly sudah menjadi "destinasi wisata esek-esek jos" di Surabaya, namun Pemerintah setempat tetap bersikukuh akan menutup kawasan lokalisasi Dolly. Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menyatakan tak mau terburu-buru menutupnya, sebelum pemerintah pusat mencairkan dana santunan bagi para pekerja seks komersial maupun dana dari provinsi untuk para mucikari.

Persoalan dana ini memang masih menjadi ganjalan dari rencana penutupan Dolly. Bahkan, Risma sampai kini mengaku belum menerima kepastian dari pemerintah mengenai jumlah dana yang disiapkan untuk memulangkan para wanita tuna susila tersebut. Pemulangan WTS Dolly, kata dia, akan membutuhkan dana yang sangat besar.

Risma mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya kini terus berupaya mengkondisikan Dolly siap ditutup secepatnya. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan penutupan pada awal tahun depan, tapi Risma siap menutup kapan pun.

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo atau yang akrab disapa Pakde Karwo mengakui agak sulit menutup Lokalisasi Dolly Surabaya. Meski diakui sulit, pihaknya mengaku akan terus melakukan berbagai upaya termasuk melalui pendekatan-pendekatan agama.

"Kita telah terjunkan puluhan da'i atau ulama untuk memberi pendampingan dan siraman rohani kepada para wanita tuna susila penghuni lokalisasi Dolly. Ada 7.217 wanita penghibur yang ada di Dolly, ini terus kita bina agar berhenti bekerja sebagai WTS dan mencari pekerjaan lain yang lebih baik,"ujar Pak De Karwo kepada wartawan, di Gedung Grahadi Surabaya, akhir bulan Oktober 2013.

Meski sudah diberi siraman rohani oleh ulama, ternyata masih ada WTS yang belum sadar dan tidak mau berhenti berprofesi sebagai WTS di Dolly.

"Ada WTS yang minta tempo setengah tahun lagi karena masih perlu dana untuk biaya kuliah anaknya. Ada yang malah memberi diskon 50 persen kepada ulama yang memberinya ceramah sebagai bentuk ucapan terima kasih. Ini fakta yang betul-betul terjadi di sana (Dolly)," ujar Soekarwo. [bbn/berbagai sumber]

 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami