Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Etnis Jawa Masih Faktor Penting Capres 2014

Minggu, 23 Februari 2014, 21:43 WITA Follow
Beritabali.com

inilah.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Latar bekalang suku pasangan capres-cawapres 2014 masih menjadi pertimbangan penting publik di Pilpres 2014. Publik masih memilih etnis pasangan Jawa untuk capres dan cawapres. Menurut Survei dan Polling Indonesia (SPIN) menunjukkan bahwa etnis Jawa masih menjadi pilihan utama publik dalam menentukan capres-cawapres 2014.

"Saat kami tawarkan komposisi pilihan pasangan yang berlatarbelakang kesukuan, maka 51,4% publik sangat setuju dan setuju tentang kombinasi pada pesta demokrasi 2014 adalah Jawa-Jawa," kata peneliti SPIN Danny Indrianto dalam konferensi "Preferensi Publik Terhadap Etnis Pada Pesta Demokrasi 2014", di Jakarta, Minggu (23/2/2014).

Dalam survei tersebut juga menawarkan beberapa pasangan capres-cawapres yang berlatar belakang etnis Jawa. Mereka antara lain Prabowo Subianto-Priyo Budi Santoso, Joko Widodo- Priyo Budi Santoso, Megawati Soekarnoputri-Joko Widodo, dan Joko Widodo-Puan Maharani. Nama-nama tersebut mendapat perolehan suara sebanyak 31,9% yang mengaku setuju. Sebesar 27,6% menjawab tidah tahu, 13,6% menjawab sangat tidak setuju, 7,2% menjawab tidak setuju, dan 19,5% menjawab sangat setuju.

Danny menjelaskan lebih tingginya kombinasi Jawa-Jawa tidak lepas dari beragam faktor. Salah satunya latar belakang pemilih yang mayoritas berasal dari etnis Jawa. "Kedua, latar belakang para calon pemimpin nasional 2014 juga kebanyakan bersuku Jawa. Baik yang bertarung pada pemilihan presiden maupun yang wapres," imbuhnya.

Selain itu, banyaknya etnis Jawa yang tersebar dihampir seluruh wilayah Indonesia juga menjadi faktor lebih diterimanya pasangan Jawa di Pilpres 2014. Sebab sifat pemilih dari etnis jawa cenderung untuk memilih calon pemimpin nasional 2014 yang memiliki latarbelakang suku yang sama dengan dirinya.

"Suku di luar Jawa ada kecenderungan untuk membuka ruang pada calon pemimpin nasional 2014 yang berbeda suku dengan dirinya," tandasnya.

Survei dilaksanakan 1 Januari hingga 15 Februari 2014 dengan responden 1.090 orang. Metodenya menggunakan simple random sampling dengan margin error 2,99% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan tatap muka dan kuesioner. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami