search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BPPT Berharap Perguruan Tinggi Cetak Teknopreuner
Jumat, 13 Juni 2014, 13:00 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) berharap kalangan Perguruan Tinggi di Indonesia agar mampu mencetak lulusan yang bisa mengembangkan jiwa kewirausahaan berbasis internet atau informasi teknologi.

Hal itu disampaikan Deputi Kepala Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi PKT BPPT Dr Tatang A Taufik saat penandatanganan MOU dengan STMIK Primakara Bali, untuk pembentukan inkubator bisnis.

Dalam kerjasama pengembangan inkubator ini, BPPT diwakili Ketua Balai Inkubator Teknologi BPPT Iwan Sudrajat dan Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika di Kampus barunya di Jalan Tukad Badung, Renon, Denpasar, Kamis (12/6/2014).

Menurut Tatang, dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini, maka peran perguruan tinggi dalam mempersiapkan lulusan SDM yang mumpuni menjadi sangat penting.

"Pemerintah berupaya memfasilitasi kalangan kampus dari sisi penyiapan SDM dan kerjasama lainnya," jelas Tatang

Dalam kerjasama itu, BPPT melakukan pendampingan termasuk dari sisi kurikulum yang sesuai kebutuhan dan menjawab tantangan zaman serta permodalan. Seperti layanan software, brodcasting, video, periklanan, desain dan fotografi.

"Hingga saat ini, perguruan tinggi yang mampu mencetak teknopreuner masih kurang. Indonesia dibandingkan negara lainnya tergolong masih tertinggal," ucapnya. 

BPPT memandang, kemajuan suatu negara ditentukan oleh seberapa banyak jumlah pengusaha atau technopreuner dinegara tersebut. Untuk itu, BPPT meminta perguruan tinggi perlu terus mengembangkan dan menyiapkan SDM yang memiliki daya saing tinggi.

"Indonesia masih menghadapi berbagai problem seperti kesenjangan makin melebar antar wilayah hingga degradasi lingkungan sumber daya alam. Itu semua dapat diatasi dengan menyiapkan SDM lulusan perguruan tinggi yang berjiwa bisnis," pinta Tatang.

Atas permintaan BPPT itu, Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika mengaku kerjasama dengan BPPT sebagai bentuk komitmen pihaknya dalam membangun dan mengembangkan Industri Kreatif di Pulau Bali.

"Kami ingin menghasilkan jurusan yang mencerdaskan, sehingga bisa berkontribusi yang positif untuk bangsa dan negara," ungkapnya.

Agus yang juga Konsultan BPPT itu berharap Bali yang selama ini dikenal Pulau Industri Kreatif dapat mengembangkan technopreuner atau pengusaha yang berbasis IT. 

 

"Keberadaan inkubator itu, nantinya tidak hanya dipergunakan untuk mahasiwa namun juga masyarakat umum lainnya dalam mendorong jiwa bisnis dan kewirausahaan sebagai bekal dalam bersaing dan menghadapi masuknya era perdagangan bebas AFTA 2015," tandasnya. 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami