search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penggalian Situs Megalitikum Gunung Padang Berlanjut
Minggu, 14 September 2014, 23:15 WITA Follow
image

bbn/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Penggalian pendahuluan Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur dilanjutkan kembali, Minggu (14/8/2014). Penggalian difokuskan di area zona inti yang meliputi empat titik, yakni teras 5, lereng barat, timur, dan selatan. Berdasarkan pantauan, sejumlah titik penggalian dijagai aparat TNI.

Seluruh lokasi penggalian ditutupi terpal. Para pengunjung pun dilarang memasuki area penelitian. Mereka hanya dibatasi mengunjungi kawasan situs saja.

Wakil Ketua Timnas Bidang Geologi, Dany Hilman, menyebutkan Timnas Penelitian Situs Gunung Padang sudah melakukan penelitian pendahuluan di lokasi situs. Penggalian beberapa titik dilakukan sejak 7 September hingga berakhir nanti pada 31 September 2014.

Menurut Dany, proses ekskavasi Gunung Padang tidak bisa dilakukan sembarangan karena tingkat kesulitannya sangat rumit, bukan satu lapisan budaya.

"Harus hati-hati dalam melakukan penggalian. Karakteristik Gunung Padang beda dengan Candi Borobudur. Kita perlu strategi dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu," kata Dany kepada wartawan, Minggu (14/9/2014).

Dany menuturkan, sebelumnya tim sudah menggali di paritan geologi. Namun untuk titik penggalian di barat tidak dilakukan karena sudah ada bekas longsor.

"Longsorannya sudah dibersihkan. Susunan bebatuan sudah terlihat. Itu bukan terjadi alami, tapi buatan manusia," ujar Dany.

Sementara itu, Wakil Ketua Timnas Bidang Arkelogi, Ali Akbar, menyebutkan tujuan penelitian pendahuluan ini difokuskan mengecek lapisan kedalaman. Tim melakukan penggalian di beberapa titik untuk memastikan ada lapisan kosong.

"Penelitian pendahuluan ini dilakukan di beberapa titik, yakni titik selatan, tenggara, timur, barat, dan teras lima. Hasilnya akan kita laporkan ke Kemendikbud sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya," ujar Ali kepada wartawan, Minggu (14/9/2014).

Dari hasil penggalian, tim menemukan artefak yang dibentuk dengan teknologi tinggi. Bentuknya seperti senjata kujang terbuat dari batuan andesit yang mengandung magnetis.

"Kami belum memastikan benda apa, yang pasti itu bukan buatan alam dan sudah menjadi artefak. Seperti alat ritual upacara. Kami baru akan menelitinya di laboratorium," tandas Ali. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami