Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Perjuangan Rarud Tak Kenal Surud
BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.
Sungguh berat perjuangan hidup yang dialami I Wayan Sukendra (Rarud). Pria Kelahiran Desember 1980 tersebut kini hidup sebatangkara setelah ditinggal sang ibu Ni Nyoman Riti dua minggu lalu karena sakit. Namun Rarud yang hanya memiliki satu tangan tak mau hidup dengan menunggu belas kasihan orang.
Rarud kini tinggal menumpang di rumah pamannya, I Nyoman Tantra di kawasan Pengumbang, Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung. Sedangkan adik kandungnya, I Nengah Diarta telah menikah dan tinggal di Ubud.
Rarud mengalami betapa beratnya perjuangan untuk hidup. Ia hanya mengenyam pendidikan hingga tamat sekolah dasar. Pada saat kelas 5 SD, Ia telah ditinggal ayahnya I Ketut Sara. Setelah ayahnya meninggal secara otomatis Ia harus menggantikan peran sebagai kepala rumah tangga.
Sambil menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, Rarud bekerja sebagai penyadap nira kelapa. Menyadap nira akhirnya menjadi pekerjaan rutinnya untuk membantu sang ibu memperoleh pendapatan. Selain menyadap nira, rarud juga menjadi pekerja pemanen kelapa.
Suatu ketika saat memanen kelapa ia terjatuh dan menyebabkan tangan kirinya patah dan harus diamputasi. Walau hanya memiliki satu tangan Rarud tak ingin berdiam diri. Setiap ada pekerjaan yang bisa dikerjakan Ia lakukan.
“Paling sekarang bisa buat bedeg, klakat, ancak, itu pun kalau ada pesanan dari orang lain,” ujar Rarud.
Rarud mengakui setiap pekerjaan yang dilakukan terkadang masih tetap membutuhkan bantuan orang lain. Sehingga tidak jarang harus meminta bantuan dari pemberi kerja.
”Seperti membuat bedeg, membelah bambu saya mengalami kesulitan, sehingga minta bantuan yang memberi pekerjaan untuk membelahkan bambu dulu,” paparnya.
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3008 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
