Energi Murah dan Ramah Lingkungan untuk Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pembangunan Terminal Gas Alam Cair atau Liquefaction Natural Gas (LNG) di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, akan dimulai Februari 2015. Pembangunan terminal LNG ini diharapkan akan mampu memberi jaminan ketahanan energi yang handal dan ramah lingkungan bagi Propinsi Bali.
Ketua Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan LPPM Universitas Udayana, Dr KG Dharma Putra Msc, menyatakan, pembangunan terminal LNG ini akan memberi pasokan energi yang lebih murah dan ramah lingkungan untuk Bali.
"Selama ini pasokan untuk energi listrik menggunakan bahan bakar minyak solar yang relatif lebih mahal dan tidak ramah lingkungan. Kita harapkan pemanfaatan bahan bakar listrik dengan energi gas LNG ini bisa lebih ramah lingkungan. Ini cocok dengan Bali sebagai daerah pariwisata. LNG merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan lebih murah,"ujarnya, saat ditemui di acara "Focus Group Discussion (FGD) Terminal LNG Denpasar, Harapan dan Tantangannya", yang digelar di sebuah hotel, di jalan Veteran, Denpasar, Senin (15/12/2014).
Dharma Putra menambahkan, rencana membangun terminal LNG ini sebenarnya sudah lama. Namun selama 14 tahun lebih belum bisa terlaksana.
"Sudah lama kita ingin membangun infrastruktur LNG ini di Bali, sejak tahun 2000, tapi belum terlaksana. Salah satu kendalanya, ada pihak-pihak yang merasa diuntungkan dengan pemakaian bahan bakar minyak solar pada pembangkit listrik di Bali. Dengan dibangunnya terminal LNG, kita ingin pemanfataan energi yang lebih ramah lingkungan. Sudah 14 tahun lebih kita menunggu. Kita harapkan dukungan masyarakat Bali agar fasilitas Terminal LNG ini bisa diwujudkan, imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal ini, jelasnya, masih ada beberapa hal yang perlu diharmonisasikan
"Perlu harmonisasi antara para stakeholder, ada pemilik lahan yakni otoritas pelabuhan dan pemerintah kota Denpasar, ada hal-hal terkait kewenangan Pemkot Denpasar dan Pemrov Bali, ini yang harus diharmonisasikan. Kalau dari segi pemasok (LNG) dan pengguna yakni Indonesia Power sudah tidak ada masalah,"ujarnya.
Terkait pembangunan Terminal LNG Benoa, saat ini sudah dilakukan studi lingkungan, pengurusan perijinan. Dan dijadwalkan awal tahun denpan sudah mulai proses kontruksi.
"Mengingat waktu penyiapan lahan, untuk tahap awal akan digunakan kapal, sambil menunggu fasilitas pembangunan di darat di kawasan Benoa,"pungkasnya.
Reporter: bbn/psk