search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pulau Biak, Bila Ingat Akan Kembali
Minggu, 28 Desember 2014, 11:28 WITA Follow
image

beritabali travel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Belum lama ini, beritabali.com Travel berkesempatan mengunjungi Pulau Biak di Propinsi Papua. Ada beberapa obyek wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Biak. Karena keindahan alamnya, Biak sering disingkat (B)ila (I)ngat (A)kan (K)embali. Berikut laporannya.
 
1. Menikmati keindahan alam Kepulauan Padaido

Papua dikenal dengan keindahan panorama alamnya yang masih alami. Salah satunya adalah keindahan perairan di Kepulauan Padaido, di pulau Biak Papua. Semuanya masih alami, belum banyak tersentuh tangan-tangan jahil manusia.

Perjalanan menuju kepulauan Padaido ini dimulai dari sebuah pelabuhan kecil di pulau Biak. Untuk menuju kepulauan Padaido, rombongan wisatawan menggunakan sebuah kapal laut milik Basarnas.

Penggunaan kapal Basarnas ini mengingat sarana penunjang pariwisata seperti kapal pesiar untuk wisatawan di pulau Biak memang belum tersedia.

Perjalanan menuju kepulauan Padaido Biak ditempuh selama kurang lebih selama satu jam. Selama perjalanan, mata wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang sangat indah.

Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, rombongan wisatawan akhirnya tiba di kepulauan Padaido. Di tempat ini wisatwan bisa menikmati aneka atraksi wisata mulai snorkling, menyelam, hingga memberi makan ikan.

Jika air sedang surut, wisatawan juga bisa berjalan-jalan melihat keindahan terumbu karang dan aneka biota laut dengan air laut yang masih sangat jernih dan indah.

"Selain keindahan alamnya, perairan kepulauan Padaido Biak dikenal sebagai lokasi pertempuran sengit antara pihak tentara Sekutu dengan tentara Jepang saat perang dunia kedua. Di dasar laut perairan ini, terdapat banyak bangkai kapal laut dan peralatan tempur dari kedua belah pihak yang berperang," ujar Wayan Supatrayasa, penyelenggara tur wisata ke Biak,kepada beritabali.com.

Dengan potensi wisata alam yang dimilikinya. Pulau Biak memerlukan lebih banyak promosi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dengan promosi yang memadai, diharapkan akan lebih banyak wisatawan yang datang berwisata ke pulau biak, dengan keindahan alamnya yang masih alami.


2. Berwisata ke Tugu Peringatan Perang Dunia 2

Dalam perang dunia kedua, pulau Biak Papua dikenal sebagai lokasi pertempuran sengit antara tentara Jepang dan tentara Sekutu. Ribuan tentara Jepang tewas di pulau Biak selama perang tersebut. Untuk mengenang kekejaman perang di Pulau Biak ini, dibangun sebuah monumen atau tugu peringatan perang dunia ke dua di pulau ini.

Tugu peringatan perang dunia ke dua ini bisa ditempuh sekitar 30 menit dari pusat kota Biak. Monumen ini berlokasi di pesisir Biak timur, tepatnya di pinggir pantai Paray, Mokmer, Biak.

Monumen ini dibangun dengan dana bantuan pemerintah Jepang dan diresmikan pada 24 maret 1994. Bertujuan untuk menghormati jasa ribuan prajurit Jepang yang gugur di pulau Biak, saat berperang melawan tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat.

Arsitektur monumen ini dirancang oleh Hiroshi Ogawa. Sebuah kubah menyerupai cangkang membentang memayungi tiga set meja lengkap dengan kursi.

Di depan kubah ini berjajar secara simetris 12 balok marmer. Sementara di sisi monumen terdapat lorong kecil berkelok.  lorong ini dulunya merupakan goa alam tempat persembunyian dan basis pertahanan tentara jepang//

Kini lorong kecil yang dulunya gua ini menjadi tempat menyimpan tengkorak tentara Jepang yang tewas di lokasi ini. Foto-foto tentara Jepang yang dulu tewas juga dipajang di lorong belakang monumen ini.

"Pantai Paray Biak antara tahun 1919 hingga 1945 memang menjadi pusat kegiatan perdagangan bangsa Jepang di Papua. Selama masa perang dunia kedua, tempat ini menjadi pangkalan militer tentara Jepang saat menghadapi tentara sekutu,"jelas Jefta Kapitarau, pemandu wisata Biak.


3. Wisata Goa Abyab Binsari Peninggalan Tentara Jepang 

Kota Biak kabupaten Numfor Papua, memiliki situs sejarah perang dunia kedua, yakni goa Jepang. Pada jaman perang dunia kedua, goa ini merupakan benteng pertahanan terakhir tentara Jepang saat melawan tentara sekutu.

Obyek wisata goa Jepang merupakan salah satu peninggalan pada masa perang dunia kedua. Obyek wisata ini terletak di desa Ambroben, sekitar lima belas menit dari pusat keramaian kota Biak.

Selain dijadikan tempat wisata museum bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, goa ini juga menjadi tempat wajib yang dikunjungi turis Jepang yang singgah di pulau Biak untuk berziarah, mengingat banyaknya nyawa prajurit Jepang yang tewas di goa ini.

Goa Jepang, oleh masyarakat setempat dinamakan Abyab Binsari. Abyab artinya goa, sedang Binsari artinya nenek. Sebelum diduduki prajurit Jepang, goa ini ditempati seorang nenek yang menemukan sumber mata air jernih dan menjadikan tempat istirahat setelah berladang.

"Pada masa perang dunia kedua, goa Binsari atau goa nenek menjadi benteng pertahanan ribuan tentara Jepang dibawah pimpinan Kolonel Kuzumi Naoyuki. Pada 21 Juni 1944, goa pertahanan Jepang ini dibom tentara sekutu pimpinan Amerika Serikat. Ribuan tentara Jepang yang ada di dalam goa tewas mengenaskan terkena bom sekutu,"jelas Yusuf, pengelola obyek wisata goa Jepang.

Sampai saat ini, kelestarian goa Jepang ini masih terjaga. Beberapa sisa peninggalan prajurit Jepang masih terjaga dan terawat seperti bangkai mobil patroli, bangkai pesawat tempur, selongsong peluru berbagai ukuran, dan derigen pengangkut minyak. Di museum kecil yang ada di obyek wisata ini, juga tersimpan peluru, senjata dan pernak pernik tentara Jepang seperti koin uang Jepang, arloji, pisau kecil, seragam tentara Jepang, sepatu tentara, dan aneka peninggalan tentara Jepang lainnya.

Goa Jepang atau goa Binsari kini menjadi salah satu obyek wisata andalan di pulau Biak. Berkunjung ke obyek wisata ini, wisatawan seolah diajak berkunjung ke masa lalu, di era perang dunia kedua.


4. Berwisata ke Pantai Batu Pica Biak 

Propinsi Papua terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satunya obyek wisata Tanjung Saruri atau yang lebih dikenal dengan Batu Pica.

Obyek wisata Tanjung Saruri atau pantai Batu Pica ini terletak di kampung Sor, daerah Biak utara. Obyek wisata ini dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam dari pusat kota Biak Papua.

Selama perjalanan menuju Tanjung Saruri, mata kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah dan masih alami. Beberapa kampung warga Biak Papua juga bisa kita lihat saat menuju obyek wisata Batu Pica ini.

Sesampai di Tanjung Saruri, kita akan langsung disuguhi pemandangan pantai alami dengan gugusan karangnya yang kokoh. Deburan ombak dari laut Pasifik, menghantam batu karang dengan keras sehingga pecah di batu karang. Oleh karena inilah orang menyebutnya dengan pantai batu pica atau batu pecah.

"Di akhir pekan atau musim libur, pantai ini biasanya ramai dikunjungi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam pantai Tanjung Saruri. Jika ombak pasang, di bibir pantai akan terbentuk sebuah laguna yang biasanya digunakan untuk berenang para pengunjung,"jelas Jefta Kapitarau, pemandu wisata Biak.

Di sekitar obyek wisata ini memang belum banyak terdapat sarana penunjang pariwisata seperti art shop atau penginapan. Jika anda penyuka wisata alam yang masih alami, obyek wisata Tanjung Saruri merupakan pilihan yang tepat.

5. Wisata Pasar Tradisional Bosnik Biak 

Jika anda sedang berkunjung ke pulau Biak Papua, sempatkan untuk berkunjung ke Pantai Bosnik. Selain bisa melihat keindahan pantainya, Anda juga bisa melihat sebuah pasar tradisional yang terletak di pinggir pantai.

Pantai Segara Indah atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Bosnik ini terletak di sisi timur pulau Biak, tepatnya di desa Woniki, Biak Timur, kabuaten Biak Numfor, Papua. Pantai berpasir putih ini merupakan tempat wisata terkenal yang ramai dikunjungi oleh penduduk biak maupun wisatawan.

Selain bisa melihat keindahan panorama pantai, di tempat ini wisatawan juga bisa melihat aktivitas pasar tradisional Papua. Berbagai hasil pertanian setempat dijual di pasar ini, seperti buah, umbi-umbian, hingga buah pinang yang banyak dikonsumsi warga setempat.

Di Pantai Bosnik, pengunjung juga bisa membeli aneka jenis ikan laut segar, hasil tangkapan nelayan di sekitar perairan pulau Biak. Aktivitas nelayan saat menurunkan tangkapan ikan segar juga bisa dilihat di pantai ini.

Bagi Anda yang suka wisata alam,  pantai Bosnik di pulau Biak Papua ini layak untuk dikunjungi. Selain alam yang masih alami, Anda juga bisa melihat berbagai aktivitas penduduk setempat di pasar tradisional Bosnik.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami