search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Begini Suasana Kota Singaraja Tahun 1940-an
Kamis, 12 Februari 2015, 11:46 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kota Singaraja dulu pernah menjadi ibukota Bali sekaligus ibukota Buleleng. Bagaimana suasana Singaraja sewaktu menjadi ibukota Bali?

Seorang jurnalis, pengarang, dan naturalis asal Australia bernama Charles Bennet (26 Juni 1879-16 Januari 1959), adalah salah seorang warga asing yang sempat berkunjung ke kota Singaraja di tahun 1940-an. Hasil kunjungan ini dituangkan dalam bukunya On The Wallaby : Quest And Adventure in Many Lands (1942). Charles menuturkan, waktu itu ia pergi ke Buleleng dengan menempuh rute Denpasar-Singaraja.

"Kami menempuh rute barat dari Denpasar ke Singaraja, ibukota Bali dan Boeleleng, dimana kapal-kapal dari Surabaya dan Makassar datang bersandar. Sebelum Jepang ikut perang, kapal-kapal KPM Java-Australia dari jurusan berbeda datang ke Boeleleng setiap bulan," tuturnya.

Waktu itu, tulis Charles, Buleleng adalah sebuah pelabuhan yang kosmopolit. Produk-produk Cina sangat diminati. Di kota Singaraja Buleleng juga terdapat pabrik sosis milik seorang warga Jerman.

"Saya diundang ke pabriknya untuk melihat pembuatan 30 jenis sosis berbeda. Beberapa pelaut Belanda dari sebuah kapal perang yang bersandar di pelabuhan tengah duduk di meja lain menikmati sosis pilihan dengan ditemani bir," tulisnya.

Puas menikmati suasana Kota Singaraja, Charles Bennet kemudian balik ke Denpasar dengan melewati jalur Gitgit, Danau Beratan, dan Baturiti.

"Kami melewati rute baru melalui Gitgit, Bratan, Batoeriti. Jalur tersebut baru dibuka untuk umum. Selama melewati jalan tersebut kami melihat keindahan alam yang tiada banding. Hari yang indah kemudian berakhir di Bali Hotel," tulisnya, seperti dirangkum dalam buku Bali Tempo Doeloe.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami