Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Kader PDIP Ardiansyah Ditangkap, Pramono Telepon KPK

Jumat, 10 April 2015, 11:55 WITA Follow
Beritabali.com

bbn/dws

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Politisi senior PDIP, Pramono Anung membenarkan jika kadernya bernama Ardiansyah tertangkap tangan oleh KPK. Pasca ditangkap, ia bahkan telah mengonfirmasi langsung kepada salah satu pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi.
 
"Saya langsung meminta informasi dan melakukan pengecekan kepada salah satu pimpinan KPK. Memang betul yang tertangkap tangan itu saudara Asdiansyah," kata Pramono di arena Kongres IV PDIP, Jumat 10 April 2015.
 
Politisi yang karib disapa Pram itu mengaku, Ardiansyah merupakan mantan Bupati Tanah Laut dua periode. "Periode lalu dia menjadi Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan," ungkap Pram.
 
Pram menilai apa yang dilakukan Ardiansyah sangat memalukan citra PDIP. Apalagi, PDIP sedang melakukan kongres yang merupakan hajatan lima tahunan.
 
"Tentunya apa yang dilakukan Ardianysah ini sangat mencoreng dan memalukan bagi partai yang tengah mempunyai hajatan yang cukup strategis dalam lima tahunan," tandas Pram.
 
Edwin Minta Eva Klarifikasi Disebut Ditangkap Tangan KPK
 
Ketua DPD PDIP Maluku, Edwin Huawe membantah jika dirinya ditangkap tangan disela kongres IV PDIP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar semalam di sebuah hotel di kawasan Sanur, Denpasar, Bali.
 
"Saya mendengar ada informasi jika kader Maluku ditangkap tangan KPK. Sebagai ketua DPD saya langsung meng-kroscheck kebenaran informasi tersebut," ujar Edwin di sela arena Kongres IV PDIP, Jumat 10 April 2015.
 
Pasca pemberitaan dirinya, Edwin mengaku sangat terkejut namakala Eva Kusuma Sundari menyebut dirinyalah yang tertangkap tangan oleh KPK. "Terus terang saya kaget. Saya tidak ada masalah dan baik-baik saja," ungkapnya.
 
Pasca pencemaran nama baiknya, Edwin meminta Eva Kusuma Sundari segera melakukan klarifikasi atas pernyataannya yang menyebut dirinya tertangkap tangan KPK.
 
"Saya sudah memaafkan Bu Eva. Tapi saya minta beliau (Eva) mengklarifikasinya, karena ini sudah pencemaran nama baik. Saya sudah melaporkan hal ini ke hasto (Plt Sekjen PDIP)," tandasnya.
 
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bahwa pihaknya telah melakukan sebuah operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis malam, 9 April 2015. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha.
 
Priharsa mengungkapkan bahwa operasi tangkap tangan oleh tim satgas KPK itu dilakukan di sebuah hotel di Bali. Menurutnya, dalam operasi tersebut, tim sudah mengamankan lebih dari satu orang. "Benar pada Kamis, KPK telah mlakukan penangkapan terhadap beberapa orang di Bali," ujar Priharsa dalam pesan singkatnya Jumat, 10 April 2015.
 
Infonya beredar kabar bahwa kader PDIP yang ditangkap tangan KPK adalah Ketua DPD Maluku, Edwin Huawe. Hal itu dibenarkan oleh Eva Kusuma Sundari. Namun, Edwin membantahnya. Hingga kini ia masih berada di Hotel Inna Grand Bali Beach untuk mengikuti rangkaian Kongres IV PDIP.
 
Sumber Beritabali.com di DPP PDIP menyebutkan jika kader PDIP yang ditangkap dalam operasi tangkap tangan KPK adalah kader asal Kalimantan Selatan. "Namanya Ardiansyah asal Kalsel," katanya di Sanur, Denpasar, Jumat 10 April 2015.
Namun, politisi banteng gemuk moncong putih belum mau mengungkapkan lebih jauh kasus yang menjerat kadernya tersebut. "Nanti saja, biar DPP secara resmi yang memberi keterangan. Sementara itu saja dulu cukup informasi dari saya ya," pungkasnya.
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami