Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tolak Perkawinan Sesama Jenis Hingga Bentuk Tim 9 Kaji Teluk Benoa
Hasil Pesamuhan Sabha Pandita dan Pesamuhan Agung PHDI Pusat
Senin, 26 Oktober 2015,
11:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Pesamuhan Sabha Pandita merupakan musyawarah para Pandita Hindu guna merumuskan prinsip-prinsip dasar kehidupan beragama umat Hindu di Indodnesia, telah berlangsung dengan baik dan lancar dari tanggal 23 sampai dengan 25 Oktober 2015 di Park Hotel Jakarta yang dibuka oleh Dharma Adhyaksa PHDI Pusat Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa.
Selanjtunya hasil-hasil Pesamuhan Sabha Pandita ditindaklanjuti dengan Pesamuhan Agung yang merupakan rapat kerja nasional Parisada Hindu Dharma seluruh Indonesia berlangsung di tempat yang sama untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja Parisada Pusat dan Daerah.
Menurut Dr. Ketut Arnaya, SE, MM (Ketua SC Panitia), beberapa keputusan Pesamuhan Sabha Pandita antara lain :
1. Menolak dengan tegas perkawinan sesama jenis kelamin karena tidak dibenarkan oleh sastra suci Weda.
2. Guna mencegah perkawinan dini serta untuk meningkatkan kesehatan keluarga, usia perkawinan diputuskan minimal 20 tahun.
3. Perkawinan beda agama menurut Agama Hindu tidak dibenarkan, oleh karena itu pemecahannya dilakukan melalui Sudiwadhani.
4. Menyetujui penggunaan teknologi bayi tabung sepanjang untuk kesejahteraan keluarga dan tidak untuk dikomersiilkan.
5. Kitab suci Hindu membenarkan dilakukannya “Transplantasi” organ tubuh karena sesuai dengan Reg Weda dan merupakan salah satu bentuk yadnya (korban suci yang dilakukan secara ikhlas).
6. Umat Hindu diharapkan menerapkan prinsip-prinsip kasih kepada semua makhluk sebagai implementasi ajaran Tatwam Asi dan Tri Hita Karana melalui keputusan tentang Menyayangi Kehidupan. Salah satu bentuk implementasinya adalah menanam 10 pohon bila menebang 1 pohon. Hal ini merupakan bentuk nyata komitmen umat Hindu dalam menjaga kelestarian lingkungan guna mengatasi global warning. Terkait dengan lingkungan, Hindu sangat menghargai dan melestarikan kearifan budaya lokal.
7. Terkait dengan kawasan suci Teluk Benoa, Pesamuhan Sabha Pandita memutuskan membentuk Tim 9 Pandita yang diketuai oleh Ida Pandita Mpu Jaya Acaryananda yang akan mengkaji aspek kesucian Teluk Benoa. Sementara itu untuk menjaga kelestarian kawasan suci di daerah, menjadi tangung jawab Parisada Hindu Dharma Indonesia di daerah masing-masing.
8. Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) diluar Besakih Gunung Agung dan sekitarnya akan dikaji dan didalami untuk dijaga kesucian dan kelestariannya.
Terkait dengan laporan Ketua Umum Pengurus Harian PHDI Pusat, Mayjen. (Purn.) S. N. Suwisma, tentang rencana pelaksanaan Mahasabha XI di Surabaya pada Oktober 2016, peserta Pesamuhan Agung menyetujui dan menegesahkannya. [bbn/rls/*]
Reporter: bbn/eng
Berita Terpopuler
01
6.532 Warga Turun ke Jalan, Tabanan Gelar Grebeg Sampah Serentak
Dibaca: 6306 Kali
02
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 5157 Kali
03
04
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 4599 Kali
05
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 4427 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025
29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025