Sampah Ganggu Keindahan Jembatan Tukad Bangkung
Sabtu, 21 November 2015,
06:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Beritabali.com, Plaga. Bali memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah obyek wisata Jembatan Tukad Bangkung, di Kabupaten Badung. Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Badung, Bangli, dan Buleleng ini, diklaim sebagai Jembatan Tertinggi di Asia.
Jembatan Tukad Bangkung, terletak di Desa Plaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung Bali. Obyek wisata berhawa sejuk ini bisa ditempuh selama satu jam perjalanan dengan kendaraan dari kota Denpasar.
Semenjak diresmikan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 April 2007, jembatan ini langsung menjadi daya tarik wisata baru bagi warga Bali dan wisatawan. Selain menjadi jembatan penghubung warga tiga kabupaten yakni Badung, Bangli, dan Buleleng, jembatan ini selalu ramai dikunjungi warga atau wisatawan.
Di jembatan ini wisatawan bisa berjalan-jalan menikmati keindahan alam dari atas ketinggian jembatan. Wisatawan juga bisa hanya sekedar duduk di trotoar jembatan atau menikmati keindahan jembatan sambil menikmati aneka kuliner yang dijual pedagang di sekitar jembatan.
Keindahan jembatan Tukad Bangkung tak kalah dengan obyek wisata di tempat lainnya di Bali. Namun sayang keindahan ini dinodai oleh perilaku tak terpuji buang sampah sembarangan dan aksi vandalisme (corat-coret) di jembatan, yang tentu saja merusak keindahan pemandangan jembatan ini.
"Banyak sampah dibuang dibawah jembatan, kelihatan kotor dan kumuh. Jembatan juga banyak dicorat-coret, jadi kelihatan jembatan seperti kurang terawat, padahal dulu awal diresmikan sangat bagus," ujar Arman, salah seorang pengunjung jembatan Tukad Bangkung dari Denpasar.
Jembatan yang dibangun dengan dana Rp 49 miliar ini memiliki panjang 360 meter, lebar 9,6 meter, dengan pilar setinggi 71,14 meter dan pondasi pilar bawah tanah sedalam 41 meter. Jembatan ini menggunakan teknolog balanced cantilever yang diperkirakan mampu bertahan hingga usia pakai 100 tahun. [bbn/psk]
Berita Premium
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025