search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Upacara Bumi Sudha Tilem Keenem, Antisipasi Cuaca Ekstrem
Jumat, 11 Desember 2015, 06:05 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Beritabali.com, Klungkung. Untuk mengantisipasi bencana akibat perubahan cuaca, bertepatan dengan Rahina Waraspati Pon Landep, tilem keenem, Kamis (10/12/2015)  digelar upacara Bumi Sudha. Upacara dilaksanakan di tiga Pura, Pura Batur, Besakih dan Pura Watu Klotok. 
 
Upacara ini dilaksanakan  setahun sekali  dipusatkan di Pura Watu Klotok, Kabupaten Klungkung. Upacara Bumisudha berlangsung dibawah Terik Matahari. 
 
Hadir pada upacara ini, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mendampingi Gubernur Bali yang diwakili Asisten III Provinsi Bali,Drs I Ketut Wija MM, Plt Karo Kesra Provinsi Bali, Ir.Nengah Laba Msi,Kabag Agama Biro Kesra, I Gusti Ayu Agung Eka Putri, para bendesa dan masyarakat. Hadir pula perwakilan-perwakilan lainnya dari seluruh Kabupaten/Kota se-Bali. 
 
Upacara Bumi Sudha diawali dengan mendak Ida Bhatara Tirta dari Besakih dan Pura Ulun Danu Batur di Jaba Pura Watu Klotok. Tampak   Bupati Klungkung dan Asisten III Provinsi Bali  ngayah mundut . 
 
Setelah tiba di utama mandala Pura Watu Klotok, tirta dari dua Pura tersebut dicampur lagi dengan tirta di Pura Watu Klotok yang juga diawali dengan persembahyangan bersama. Selanjutnya, ketiga tirta yang telah dicampur tersebut dibagikan kepada seluruh bendesa baik dari Kabupaten Klungkung maupun dari Kabupaten/Kota lainnya di Bali
 
 
Tirta yang dibagikan tersebut terdiri dari dua jenis, yakni tirta penawar yang dipercikkan untuk binatang dan tumbuh-tumbuhan. Sementara tirta bumisudha dipercikkan untuk banten pengenteg hyang dan untuk diri sendiri. Selain tirta, dalam upacara ini juga dibagikan nasi tawur. 
 
Nasi tawur panukun jiwa tersebut nantinya ditebar diareal pakarangan rumah hingga kepintu gerbang atau jaba pekarangan. Salah seorang panitia upacara, Dewa Soma menyatakan, upacara Bumisudha ini dilaksanakan setiap setahun sekali bertepatan dengan tilem sasih keenem. 
 
Terselenggaranya upacara ini, menurut Dewa Soma adalah tercetus dari hasil paruman sulinggih dalam mengantisipasi adanya bencana seperti Musim Kemarau yang berkepanjangan dan  lainnya yang diakibatkan perubahan cuaca atau cuaca ekstrem
“Upacara ini adalah untuk mengantisipasi bencana dengan menjaga alam beserta isinya agar semua manusia ingat dengan keberadaan Ibu Pertiwi,”jelas Dewa Soma. Sementara, upacara Bumisudha kali ini dipuput Ida Pedanda Gede Putra Tembau, dari Gerya Aan Banjarangkan.[bbn/hms klk/*]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami