Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Coral Bleaching Meluas, Rusak Terumbu Karang di Bali
Rabu, 23 Maret 2016,
12:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Fenomena Coral Bleaching (pemutihan karang) kembali terjadi pada sejumlah kawasan terumbu karang di Bali. Fenomena Coral Bleaching ini dikhawatirkan akan semakin meluas seiring dengan peningkatan suhu air laut.
Apalagi terdapat peringatan dari satelit NOAA bahwa sedang terjadi peningkatan suhu air laut di wilayah Indonesia termasuk Bali.
Berdasarkan pengalaman, jika terjadi kenaikan suhu air laut, maka akan terjadi pemutihan (bleaching) terhadap terumbu karang. “Dan jika hal ini berlangsung cukup lama, maka dapat menyebabkan kematian kepada terumbu karang yang ada di Bali” ungkap Learning Site Manager CTC Bali Marthen Welly dalam keteranganya di Denpasar, Selasa (22/3/2016).
Marthen menyampaikan berdasarkan pemantauan CTC di 4 tempat yaitu di Nusa Penida, Sanur, Nusa Dua dan Serangan, terjadi bleaching event dengan kisaran rata-rata sekitar 10-15%. Secara umum jika suhu air laut mencapai 30 derajat celcius maka karang akan mulai mengalami pemutihan. Hingga saat ini pemutihan karang yang paling parah terjadi di wilayah Bali selatan. Hal ini bisa terjadi karena kenaikan suhu air laut paling besar terjadi di wilayah Bali selatan.
Marthen mengungkapkan secara umum jenis karang yang mengalami pemutihan yaitu Porites (massive dan branching), Montipora ( encrusting) dan beberapa jenis lainnya. Dimana secara rata-rata karang yang mengalami pemutihan berada pada kedalaman 4-6 meter.
Marthen menduga kejadian coral bleaching ini juga terjadi di tempat lain di pulau Bali, bahkan Indonesia. Untuk itu diperlukan partisipasi para penyelam, peneliti dan stakeholder lainnya untuk melaporkan kepada BPSPL Denpasar atau Dinas Kelautan dan Perikanan setempat jika dijumpai kejadian pemutihan karang secara masal.
”Data yang dikumpulkan akan sangat penting untuk melihat sebaran kejadian pemutihan karang dan mengetahui tingkat ketangguhan terumbu karang (resilience) di wilayah tersebut agar dapat dikelola dengan lebih baik untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku wisata bahari” papar Mathen Welly.
Berita Premium
Reporter: bbn/mul
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3000 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025