search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasca Rusuh, Polisi Cari 4 Anggota Club Motor Satudarah
Rabu, 10 Agustus 2016, 06:10 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Jajaran Sat Reskrim Polresta Denpasar telah mengidentifikasi 4 dari 9 anggota Club Motor “Satudarah” yang berbuat onar di tempat hiburan Piramid Club di Jalan Dewi Sri, Kuta, Senin (8/8) lalu. 4 warga belanda itu sudah dicekal agar tidak kabur ke negaranya.
 
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan, pihaknya telah mengantongi nama-nama pelaku kerusuhan di Piramid Club, namun belum ada yang ditangkap. Pasalnya, saat kerusuhan terjadi, 9 pelaku sudah melarikan diri dari Hotel sebelum waktunya cek out. Kendati demikian, sebagian pelaku diketahui masih di Bali. 
 
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Bandara. Mudah-mudahan jangan sampai kabur dan tidak menyulitkan pemeriksaan. Dari 9 pelaku, 4 orang sudah kami kantongi identitasnya warga Belanda,” jelas mantan Kapolres Gianyar ini.
 
Diterangkannya, kedatangan anggota Club Motor “Satudarah” asal Belanda itu sudah terdeteksi sejak Jumat (5/8) lalu. Rencananya, mereka akan kembali ke negaranya, pada Selasa (9/8) kemarin. Di Bali, mereka juga sudah mendapat ijin untuk mengadakan kegiatan di Kartika Plaza dan party di Boshe. Sehingga jajaran kepolisian melakukan pengawalan dan pengawasan dari awal kedatangan hingga akhir kepulangan.
 
“Kami dapat info dari Mabes bahwa Anggota Club Motor “Satudarah” akan melakukan kegiatan di Bali. Polda Bali diminta menjaga dan mengawasi kegiatan tersebut,” ujarnya. 
 
Pengawasan terhadap anggota Club Motor “Satudarah” yang jumlahnya hampir mencapai 150 orang itu cukup beralasan. Sebab di luar negeri, Club Motor yang mayoritas beranggota warga Belanda dan Eropa serta Indonesia tersebut kerap melakukan keributan. 
 
“Jadi harus diawasi dengan ketat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Karena katanya di luar negeri saja mereka melakukan keributan,” ucapnya.
 
Namun apa lacur, walau kegiatan sudah dikawal dari Kartika Plaza hingga party di Boshe, bahkan hingga diantar sampai ke hotel, mereka mengamuk dan berbuat onar di Piramid Club yang terletak di Jalan Dewi Sri Kuta, pada Senin (8/8) dinihari. 
 
“Jadi, yang membuat keributan itu bukan seluruhnya, tapi individu. Mereka keluar dari Hotel dan masuk diskotik. Karena sudah banyak minum dan diskotik tutup mereka menolak dan mau minum terus. Sehingga tidak sadar melakukan perusakan,” ujar Kombes Hadi.  
 
Diberitakan, usai party di Boshe, 9 anggota Club Motor “Satudarah” mengamuk di Piramid Club di Jalan Dewi Sri Kuta, pada Senin (8/8) sekitar pukul 06.00 dinihari. Mereka marah karena tidak diperbolehkan menambah minuman, karena memang tempat hiburan tersebut akan tutup. Tidak terima, para pelaku berbadan tegap dan bertato ini mengamuk menghancurkan fasilitas disana dengan tangan kosong. Akibatnya, dua pengunjung, satu warga Belanda dan warga lokal terpaksa dirawat di rumah sakit. Bule Belanda itu mengalami luka robek dibagian kepala terkena pecahan botol, sedangkan warga lokal itu mengalami kaki terkilir karena kena kayu.[bbn/spy/psk] 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami