search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Longsor di Lemukih Nyaris Kubur Rumah Warga
Rabu, 21 Desember 2016, 06:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Sawan. Sebuah senderan di lahan perkebunan milik warga di Banjar Dinas Desa, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan,  Buleleng, mendadak jebol pada Senin (19/12). Akibatnya terjadi musibah longsor dan material tanah longsor pun nyaris menimpa rumah warga yang ada di bawah senderan tersebut.
 
Musibah tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 Wita. Saat itu hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah Lemukih sejak pagi hingga malam hari. Hujan diserta petir pun terus bergemuruh dilangit, karena itu warga setempat memilih untuk tinggal dirumah masing-masing. 
 
Secara mendadak senderan di lahan milik Gede Gara, warga Banjar Dinas Nangka, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan, mendadak jebol dan jatuh ke arah timur. Di sebelah timur rumah milik Gara, yang berjarak hanya 20 meter, terdapat rumah Ketut Suta, 73, yang masuk wilayah Banjar Dinas Desa. Seketika itu pula terdengar suara bergemuruh keras. Begitu dilihat ke luar, ternyata telah terjadi musibah longsor.
 
Ketut Suta menuturkan, saat kejadian ia tengah berada di dalam rumah menonton televisi. Ketika itu warga memang malas keluar rumah karena hujan mengguyur desa sejak pagi. Saat kejadian, Suta mengaku mendengar suara bergemuruh keras. Ketika keluar rumah ia mendapati material tanah sudah memenuhi halaman rumahnya.
 
“Saya di dalam rumah nonton TV, karena dari pagi hujan tidak bisa kemana-mana. Begitu dengan suara brug keras, saya langsung keluar. Ternyata sudah ada tanah di halaman rumah saya” ujarnya. 
 
Suta sendiri mengaku takut dengan musibah longsor itu, karena rumahnya ada di wilayah hilir. Apabila ada hujan lebat, ia takut air dari arah Banjar Dinas Nangka, akan mengalir kerumahnya. “Apalagi masih ada tanah. Takutnya kan ada banjir bandang nanti,” imbuhnya.
 
Perbekel Desa Lemukih Ketut Budiarta mengatakan, dari hasil identifikasi sementara, senderan yang jebol itu memiliki ketinggian empat meter dan panjang sepuluh meter. Rencananya material longsor yang ada di halaman rumah Kadek Suta, akan dibersihkan sesegera mungkin. Pembersihan akan dilakukan relawan tangguh bencana yang telah dibentuk di Desa Lemukih.
 
“Dulunya lahan yang jebol itu kan perkebunan. Kebetulan saja belum lama ini, kebunnya dibabat karena ada upacara ngaben. Jadi belum sempat ditanami, akhirnya jebol. Sementara kami sudah pasang sak-sak pasir di atas, biar airnya tidak sampai mengalir ke rumahnya Ketut Suta ini,” ujar Budiarta.[pan/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami