search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jumlah Kelahiran di Jepang Capai Angka Terendah
Jumat, 23 Desember 2016, 13:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Tokyo. Jumlah kelahiran tahunan di Jepang diperkirakan turun hingga hanya kurang dari 1 juta pada tahun ini, yang merupakan angka terendah pertama sejak data kelahiran tersedia pada 1899.
 
Keadaan itu mencerminkan masyarakat menua dengan cepat dan biaya perawatan anak semakin tinggi, kata media-media Jepang, Kamis (22/12).
 
BACA JUGA: 
Harian niaga Nikkei dan kantor berita Kyodo menyebut, seluruh kelahiran tahun ini diperkirakan antara 980 ribu hingga 990 ribu jiwa, yaitu turun tipis daripada tahun lalu dengan jumlah kelahiran di atas 1 juta.
 
Kyodo mengutip sumber tanpa nama di pemerintah, sedangkan Nikkei tidak menyebut sumber beritanya.
 
Rekor kelahiran tahunan tertinggi di Jepang terjadi pada 1949, yaitu 2,6 juta jiwa.
 
Jumlah perempuan berusia 20-30 tahunan sekitar 13,6 juta pada Oktober atau 20% lebih kecil dibandingkan satu dasawarsa yang lalu, disebut sebagai faktor penting dalam penurunan kelahiran, menurut Nikkei, sehingga angka kesuburan rata-rata juga rendah.
 
Angka kesuburan rata-rata di Jepang pada 2015 adalah 1,45, naik 0,03 titik dari tahun sebelumnya, terkait perekonomian yang membaik dan mencapai puncak tertinggi bila dibandingkan dengan keadaan terendah pada 2005 yaitu 1,26 namun masih jauh dari target pemerintah untuk mencapai 1,80.
 
Jepang akan menghadapi penurunan jumlah penduduk secara alamiah tahun ini.
 
BACA JUGA: 
Kabinet Jepang, pada Kamis, menyetujui pengeluaran anggaran sebesar US$830 miliar pada tahun anggaran 2017 termasuk untuk program pendukung bagi anak.
 
Kementerian Kesehatan Jepang diperkirakan akan menyiarkan perkiraan jumlah kelahiran pada pekan ini. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami