Makna Tumpek Landep Bagi Gubernur Bali
Minggu, 5 Februari 2017,
09:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada Perayaan Tumpek Landep hadir memberikan dharma wacana di Pura Penataran Agung Kerta Sabha di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jayasabha, Sabtu (4/2).
Dalam dharma wacananya, Pastika menyatakan hari Raya Tumpek Landep yang dirayakan setiap 210 hari sekali yang tepatnya jatuh pada Sabtu Kliwon Wuku Landep hendaknya dimaknai sebagai momentum untuk mempertajam pikiran. Ia berharap masyarakat dapat berpikir lebih kritis, lebih jernih, proaktif, selalu ingin belajar, dan terus menambah pengetahuan yang akan meningkatkan sradha bhakti.
[pilihan-redaksi]
"Landep itu artinya tajam atau runcing, kita maknai hari raya ini dengan menajamkan hati dan pikiran kita, kembangkan pengetahuan yang kita miliki, jangan biarkan otak kita berhenti untuk bekerja, teruslah belajar dan berpikirlah kritis, " imbuhnya.
Ia juga menambahkan pada awalnya dalam upacara Tumpek Landep diupacarai beberapa pusaka yang memiliki sifat tajam seperti keras dan tombak, namun selaras dengan perkembangan yang ada, senjata lancip sudah meluas pengertiannya. Baginya, tak hanya sebatas keris dan tombak namun termasuk didalamnya benda benda hasil cipta karsa manusia yang dapat mempermudah hidup seperti sepeda motor, mobil, mesin, komputer dan sebagainya turut diupacarai pula dalam perayaan Tumpek Landep.
"Sekali lagi saya ingatkan jangan sampai ada salah mengartikan, bahwasannya ketika kita mengupacarai mobil, motor, komputer dan sebagainya bukan berarti kita menyembah benda-benda tersebut. Namun kita memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa melalui manifestasinya sebagai Ida Bhatara Sang Hyang Pasupati untuk memberikan kekuatan pada benda tersebut sehingga betul-betul dapat mempermudah kita dalam melaksanakan swadharma kita masing-masing," tuturnya.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls