search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Yusdi Diaz, Hilangkan Label "Katos" Warga Flobamora NTT
Senin, 19 Juni 2017, 12:54 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ketua Ikatan Keluarga Besar Flobamora (Flores–Sumba–Timor–Alor) Bali, Yosep Yulius “Yusdi” Diaz, mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya mengubah citra "katos" atau keras yang selama ini menempel pada warga asal Nusa Tenggara Timur (NTT).  Apalagi Pulau Bali dikenal sebagai destinasi wisata yang ramah terhadap para wisatawan.  
 
"Saat ini kita sedang membentuk paradigma baru untuk Flobamora. Kita ingin hilangkan label  "katos" atau keras, yang selama ini menempel pada warga NTT anggota Flobamora,"kata Yusdi, di Denpasar (17/6/2017).
 
[pilihan-redaksi]
Menurutnya, paradigma baru ini sangat diperlukan karena anggota Flobamora hidup dan mencari nafkah di Bali yang merupakan daerah pariwisata.
 
"Paradigma baru kita, datang ke Bali, dekati lingkungan dan adat istiadat setempat, hilangkan sifat kaku dan jauhi kekerasan. Perbanyak senyum ramah tamah, Bali kan daerah pariwisata, suasana aman, nyaman, dan tenteram di Bali kita ikut jaga,"ujarnya.
 
Yusdi mengatakan sudah menyampaikan hal ini kepada seluruh anggota Flobamora yang ada di Bali. Dan ini sudah didukung oleh perwakilan komunitas dari 22 kabupaten dan kota yang ada di Flobamora.
 
[pilihan-redaksi2]
Yusdi mengakui, label "katos" atau keras selama ini banyak disalahgunakan oleh oknum warga asal NTT di Bali untuk mencari keuntungan pribadi.
 
"Ada beberapa anak kecil yang induknya tidak jelas, dari kota mana, dan dari paguyuban mana, tidak jelas. Baru punya teman 15 sudah mengklaim dirinya untuk tujuan tertentu. Sementara kita sudah ada paguyubannya, ada payungnya yakni Flobamora Bali. Jangan sampai kepentingan pribadi ini digunakan untuk membentuk kelompok yang ujungnya untuk kepentingan Pilkada 2018 dan 2019 mendatang,"jelasnya.
 
Yusdi mengatakan akan melakukan penertiban jika ada oknum yang melakukan hal-hal tidak terpuji dengan mengatasnamakan Flobamora. Yusdi menyatakan akan melakukan penertiban dengan menerbitkan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan melibatkan Satgas Flobamora.
 
"Jika terkait harkat dan martabat pasti akan kita bantu. Tapi jika terkait kriminal, masalah perorangan, masalah narkoba, atau masalah percintaan, silakan itu urusan pribadi masing-masing, kita tidak akan bantu," tegasnya. [bbn/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami