search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
FPI Hebohkan Desa Tegallinggah, Pasang Spanduk Bergambar Habieb Rizieq
Rabu, 28 Juni 2017, 17:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Front Pembela Islam (FPI) secara tiba-tiba menunjukan keberadaanya dan menghebohkan masyarakat di Desa Tegallinggah Kecamatan Sukasada dengan memasang sebuah spanduk bergambar Sayyid Muhammad Rizieq Syihab, Rabu (28/6).
 
Spanduk terpasang pada pagar di depan Masjid Nurul Huda Dusun Munduk Kunci Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada yang kontan membuat kehebohan warga setempat.
 
[pilihan-redaksi]
Dalam spanduk bergambar Habieb Rizieq dan terdapat logo Front Pembela Islam (FPI) serta bertuliskan Sayyid Muhammad Rizieq membuat keresahan warga muslim di Desa Tegallinggah. Bahkan gambar tersebut menuai protes dari sejumlah warga di Kabupaten Buleleng, termasuk sejumlah warga muslim yang kemudian melakukan pertemuan menyikapi permasalahan tersebut.
 
Kepala Dusun Munduk Kunci Desa Tegallinggah Mustakim menegaskan kurang sepaham dengan aksi pemasangan gambar Habieb Rizieq dengan mengatasnamakan Front Pembela Islam (FPI) yang diketahui dilakukan keluarganya.
 
“Kalau saya memang kurang sepaham dengan hal ini, berikan waktu sampai sore ini, kebetulan yang memasang juga sepupu saya dan saya belum bertemu dengannya, kita sikapi secara bersama saja agar tidak memecah belah kebersamaan kita yang sejak dulu telah terbina dengan FPI ini,” ujar Mustakim.
 
Kepala Desa Tegallinggah I Ketut Mudarna mengungkapkan, menyikapi permasalahan yang terjadi di desanya tersebut dilakukan komunikasi dan koordinasi dengan mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat dan agama di desanya. Bahkan Kades Tegallinggah mengaku terkejut dengan munculnya FPI di Desa Tegallinggah yang selama ini warganya hidup rukun dan berdampingan.
 
“Terus terang saja, saya kecolongan dengan aksi yang mengatasnamakan Front Pembela Islam di desa saya, sebab selama ini tidak ada warga menjadi anggota FPI sehingga kita akan melakukan pembinaan dan tidak membuat keresahan di masyarakat,” ucap Mudarna.
 
Penasehat Cakra Murti, I Gusti Nyoman Widnyana juga sangat menyayangkan adanya aksi pemasangan gambar FPI tersebut di Desa Tegallinggah dan berharap dengan insiden tersebut tidak memecah belah kebersamaan yang telah terbina di Desa Tegallinggah. 
 
“Inilah kita harus duduk bersama jangan sampai dengan adanya orang-orang ini memecah belah kerukunan yang sudah terjalin sejak lama disini,” tegasnya.
 
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan menyebutkan, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan termasuk menimbulkan keresahan di kalangan warga muslim di Desa Tegallinggah, spanduk bergambar Logo FPI dan Habieb Rizieq tersebut akhirnya diturunkan oleh Remaja Masjid setelah melakukan koordinasi dengan pengurus PHBI H.Munir dan Ustad Jamhuri termasuk dengan Takmir Masjid Haji Anas dan Ketua Panitia Pelaksana penyambutan Hari Raya Idul Fitri H.Azwar Anas serta sejumlah pengurus masjid Nurul Huda dan juga Kepala Dusun Munduk Kunci Mustakim. [mds/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami