search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kementerian PUPR Uji Coba Aspal Campur Plastik di Unud
Sabtu, 29 Juli 2017, 23:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan proyek percontohan pengaspalan jalan dengan campuran menggunakan sampah kantong plastik di kawasan Universitas Udayana, Bali.
 
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga di Kampus Universitas Udayana, Bukit Jimbaran Bali, Sabtu, mengatakan langkah penggunaan aspal yang dicampur dengan sampah kantong plastik tersebut terbukti daya lengketnya lebih baik.
 
"Secara teknis dan teknologi jika daya lengketnya baik atau bagus, maka kualitas dalam pengaspalan jalan juga akan lebih baik. Langkah pembuatan aspal menggunakan sampah plastik tersebut akan terus dikembangkan, dan diuji coba secara terus menerus," ujarnya.
 
Ia mengatakan langkah yang dilakukan Kementerian PUPR tersebut dalam upaya memanfaatkan sesuatu yang tidak berguna menjadi bermanfaat, seperti penggunaan sampah dari kantong plastik. Hal tersebut juga nantinya akan memberi jalan keluar (solusi) dalam memanfaatkan sampah tersebut menjadi berguna untuk kepentingan material tersebut.
 
"Proses pembuatan campuran aspal dengan berbahan plastik yang sudah direcah tersebut bisa digunakan dengan secara sederhana. Bahkan dengan teknologi akan memudahkan untuk pemilahan, pembersihan hingga perecahan sampah kantong plastik untuk siap dijadikan adonan bercampur dengan aspal maupun material lainnya," ujarnya.
 
Danis Hidayat lebih lanjut mengatakan dalam pencampuran material aspal dengan sampah plastik tersebut bisa dilakukan secara sederhana, yakni dengan menggoreng maupun dilakukan dengan menggunakan mesin atau pabrik.
 
Ditanya berapa dibutuhkan plastik dalam pengaspalan jalan, kata Danis Hidayat, perbandingannya untuk satu kilometer dengan lebar jalan tujuh meter diperlukan sampah plastik 2,5 ton hingga lima ton.
 
"Perbandingan ini adalah untuk satu lapisan jalan raya. Jika itu pada dua atau lebih lapisan jalan raya, maka itu bisa dihitung kebutuhan plastik untuk campuran aspal tersebut," ujarnya.
     
Ia menjelaskan untuk jalan kawasan seperti di Universitas Udayana ini, dengan lapisan satu kali hasilnya sudah sangat kelihatan sekali mulai dari kelengketan campuran aspal tersebut. Selain itu juga diuji coba di Jalan Mahendradatta, Kota Denpasar. Jalan tersebut merupakan jalan umum yang dilalui kendaraan berat, dan termasuk jalur padat kendaraan.
     
"Uji coba menggunakan aspal campuran ini tidak saja di jalan kawasan kampus, tetapi juga pada jalan raya yang dilalui kendaraan berat. Kami akan terus melakukan terobosan dan pemanfaatan material berbahan plastik, seperti yang dilakukan saat ini," ucapnya. [bbn/rls/psk]
     

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami