search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemenpar Genjot Pengembangan Wisata Daerah Perbatasan
Selasa, 15 Agustus 2017, 06:05 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Kuta. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana, mengatakan potensi kunjungan wisatawan mancanegara dari negara lain melalui wilayah perbatasan Indonesia cukup tinggi. Oleh karena itu, "cross border tourism" atau wisata daerah perbatasan Indonesia perlu digarap secara maksimal.
 
"Potensi wisatawan mancanegara yang datang lewat daerah perbatasan potensinya sangat besar. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata membuat program-program wisata perbatasan melalui program "Cross Border Tourism"," kata Pitana pada acara "Rapat Koordinasi Cross Border Kemenpar" di Kuta, Bali, Senin (14/8).
 
Yang dibahas dalam rapat koordinasi di Bali antara lain perhitungan wisatawan cross borser, keijakan imigrasi, kebijakan polri, sistem penganggaran, regulasi perbatasan, dan metode evaluasi.
 
Pitana mengatakan, sejak 2 tahun belakangan, Presiden Jokowi memberi perhatian pada wilayah perbatasan. 
 
"Pembangunannya (wilayah perbatasan) harus multisektoral dan terintegrasi. Pariwisata menjadi entry poin dalam membangun daerah perbatasan. Studi menunjukkan, jika pariwisata berkembang, maka sektor lainnya akan ikut berkembang,"ujar Pitana.
 
Pitana menyatakan, negara memberi perhatian pada cross border tourism karena Indonesia mempunyai perbatasan panjang yang berpotensi besar dikunjungi warga negara tetangga. 
 
"Contoh Malaysia yang sudah "concern" mengembangkan cross border tourism, dimana lebih dari dari 60 persen dari 24 juta wisatawan yang datang berkunjung berasal dari tetangganya seperti Thailand, Indonesia dan Vietnam. Sementara di Belanda, 90 persen wisatawannya adalah wisatawan cross border,"jelasnya.
 
Potensi wisata cross border, ujar Piatana, sangat besar, seperti di perbatasan Timor Leste, perbatasan Papua New Guenea, perbatasan Singapura, dan Philipina.
 
"Cross border ini bukan hanya persoalan tourism, tapi juga menyangkut harga diri bangsa, kebanggaan, identitas dan lain lainnya, bukan hanya economic values, tapi juga sosial dan political values, jadi kami concern untuk kembangkan cross border tourism,"katanya. 
 
Tahun ini, jelas Pitana, ada 217 kegiatan terkait cross border tourism di daerah, di 30 titik dan 8 wilayah. Terbanyak di daerah Batam dan Bintan, kemudian di Entikong, Atambua dan wilayah perbatasan lainnya.
 
"Kami sangat bahagia apa yang sudah dilakukan, bagaimana tingkatkan kebanggaan, harga diri bangsa dan lainnya. Kita berharap 3,146 juta wisatawan cross border akan datang. Jumlah ini masih kecil. Wilayah perbatasan sangat strategis dalam beberapa hal, bagaimana tingkatkan efektifitas cross border untuk mendatangkan wisatawan dan kembangkan sektor sektor lainnya,"ujarnya.
 
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, Erson Gempa Afriandi yang hadir dalam rapat ini mengatakan, pengembangan pariwisata di Kabupaten Natuna saat ini masih terkendala persoalan konektifitas.
 
"Tingkat kunjungan sebenarnya tinggi, namun saat ini masih terkendala terbatasanya flight (penerbangan) menuju Natuna. Padahal potensi wisata di Natuna sangat banyak, seperti kapal Sukarno Hatta yang karam di Natuna,"ujarnya.
 
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Made Putra menyatakan, kabupaten Bengkayang yang juga ada di wilayah perbatasan, memiliki sangat banyak potensi wisata.
 
"Potensi wisatanya lengkap, ada pantai pasir putih, 13 pulau dengan terumbu karang, ada taman karang raksasa,  kita juga dijuluki kabupaten kabupaten seribu air terjun. Wisatawan asal Malaysia sudah sering berkunjung ke wilayah Bengkayang,"ujarnya.[bbn/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami