Pemkab Tabanan Kembangkan Sampah Jadi Suvenir
Selasa, 10 Oktober 2017,
15:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. 72 bank sampah yang ada di Kabupaten Tabanan diharapkan bisa mengolah sampah menjadi souvenir khas Tabanan seperti souvenir tanah lot, ulun danu, dan jatiluwih.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan AA Ngurah Raka Icwara saat membuka bimbingan teknis pengolahan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan, Senin (9/10/2017).
[pilihan-redaksi]
Raka Icwara berharap, melalui bimtek pengolahan sampah anorganik, bisa menghasilkan produk-produk bercirikan kekhasan Tabanan. “Misalkan produk yang mencirikan DTW Tanah Lot, DTW Ulundanu, Jatiluwih dan DTW lainya. Artinya produk-produk yang dihasilkan memiliki ciri khas,” ujarnya
Ditegaskannya, perlunya penerapan istilah 3R (reuse, reduce, dan recycle) dalam pengelolaan sampah. Mulai dari Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.
“Sebenarnya istilah 3R ini telah membumi di masyarakat tapi dalam penerapan masih terjadi kendala. terutama dalam memilah sampah. Inilah kendala yang utama. Apalagi ada anggapan di masyarakat, kebersihan masih menjadi tugas pemerintah,” ucapnya.
Oleh karena itu, Raka Icwara mengapreasi kegiatan bimtek pengelolaan sampah tersebut, karena melibatkan anggota –anggota bank sampah, berarti kedepan peran serta masyarakat dalam pengolahan sampah dapat dioptimalkan.
"Kedepan diharapkan hanya residu yang akan dibuang ke TPA, sampah organic sudah dijadikan kompos dan yang anorganic dijadikan barang bernilai ekonomis, seperti kerajinan tangan. Sehingga sampah yang ke TPA berkurang ,” harapnya.
Sebelumnya Ketua Panitia Ni Made Ayu Wikarmini yang juga Kepala Bidang Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tabanan melaporkan bahwa dalam program pengelolaan sampah berbasis masyarakat, dilakukan dengan kegiatan Gemah Ripah, yaitu gerakan masyarakat mandiri peduli sampah.
“Sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, kegiatan Gemah Ripah sudah kami sosialisasikan di 10 kecamatan. Di tahun 2016, telah dilakukan bimtek pengolahan sampah organik menjadi kompos, dan tahun ini kita lanjutkan dengan bimtek pengolahan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan," terangnya.
Dirinya melanjutkan, di tahun 2017 bimtek pengelolaan sampah anorganik menjadi kerajinan tangan akan berlangsung selama 4 hari dengan peserta yang berasal dari anggota bank sampah yang ditunjuk oleh masing- masing camat, baik yang sudah terbentuk maupun yang belum terbentuk dengan total peserta sebanyak 85 orang.
“Peserta kita bagi menjadi 4 kelompok, untuk hari pertama diikuti 21 orang dari anggota 12 bank sampah, hari kedua sebanyak 20 orang berasal dari 13 bank sampah, di hari ketiga diikuti anggota 12 bank sampah dengan jumlah peserta 22 orang dan hari terakhir tanggal 12 oktober 2017, diikuti 22 orang yang berasal dari anggota 13 bank sampah,” ungkapnya. [nod/wrt]
Berita Tabanan Terbaru
Reporter: -