search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bakal Cagub Perseorangan Harus Setor 257.131 e-KTP
Senin, 16 Oktober 2017, 15:35 WITA Follow
image

Beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Bagi masyarakat Bali yang ingin ikut berkompetisi pada Pemilihan Gubernur Bali pada tahun 2018 mendatang harus menyetor jumlah dukungan E–KTP sebanyak 257.131. Hal itu ditegaskan oleh Komisioner KPU Bali I Wayan Jondra, kepada sejumlah pengelola Media Online Bali yang tergabung dalam wadah Assosiasi Media Online (AMO) Bali, Jumat (13/10/2017)
 
Jondra mengatakan sejauh ini belum ada warga atau masyarakat Bali yang datang ke KPU Bali menyerahkan dukungan E-KTP sebagai  syarat mengikuti Pilkada Bali 2018.  
 
[pilihan-redaksi]
“Kalau yang berkonsultasi datang ke KPU menanyakan hal itu sudah ada. Tapi sejauh ini belum ada bakal  calon perseorangan yang menyerahkan dukungan seperti syarat yang disebutkan yakni 257.131 jumlah dukungan berupa E-KTP,” tandasnya.  
 
Selain syarat jumlah dukungan sebanyak 257.131 E-KTP, sebaran dukungan bakal calon perseorangan juga harus tersebar di lima kabupaten kota yang ada di Bali. Sementara itu untuk calon pasangan dari partai politik, tahapannya baru akan dimulai tanggal 8 sampai 10 Januari 2018.
 
Masih menurut Jondra, sejauh ini beberapa tahapan Pilkada Bali juga sudah mulai berjalan. Diakuinya, status  awas Gunung Agung turut membuat sejumlah tahapan pilkada mengalami perubahan. Contohnya rencana launching pilkada Bali pada tanggal 28 Oktober 2018, yang awalnya direncanakan digelar di Art Center pada malam hari, akhirnya diputuskan digelar di Monumen Bajra Sandi Renon.
 
“Ini salah satu keprihatinan kami  terhadap status awas Gunung Agung, dengan menggelar lauching secara sederhana,” bebernya.
 
Awalnya digelar di Art Center pada malam hari akan menggunakan tata lampu yang gemerlap sehingga terkesan glamour, begitu juga rencananya mendapatkan makan malam diputuskan tidak jadi mendapatkan makan malam.
 
“Rencana itu akhirnya dibatalkan dengan menggelar launcing di Monumen Bajra Sandi secara sederhana pada sore hari, dan tidak mendapakan makan hanya disediakan makanan ringan saja. Jadi semuanya disederhanakan sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap status awas Gunung Agung,” pungkasnya.[bpc/rls/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami