search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Museum Lontar Dukuh Penaban Karangasem Dibangun, Gandeng Kurator Asal Belanda
Rabu, 15 November 2017, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Sebuah Museum Lontar dibangun di Desa Pakraman Dukuh Penaban Karangasem guna meningkatkan pariwisata di daerah tersebut. 
 
Tidak tanggung-tanggung, untuk mewujudkan museum tersebut, pihak desa bekerja sama dengan kurator asal Belanda.
 
[pilihan-redaksi]
"Hari ini dilakukan penyerahan SK pendirian dari Desa kepada kurator dan Melaspas bale Sangkul Putih," ujar Bendesa Adat Dukuh Penaban, I Negah Suarya, SE disela-sela diskusi bersama Kurator asal Belanda.
 
Dirinya berharap, dengan didirikannya museum lontar ini, khususnya di Karangasem bisa dijadikan tempat belajar anak-anak sehingga generasi mendatang tidak melupakan keberadaan lontar disamping Karangasem memiliki destinasi wisata baru yaitu musium lontar.
 
Dalam kesempatan tersebut nampak hadir beberapa maestro lontas dan ahli lontar ternama di Bali seperti Ida Dewa Gede Catra Sugi Lanus dan I Ketut Arthana, bahkan salah satunya merupakan peneliti lontar dari Meseum Leaden, Belanda Prof.Dr. Hinzler, Hedwig Ingrid Rigmos yang juga sebagai tim Kurator dari musium lontar Dukuh Penaban.
 
Selain penyerahan SK, saat itu juga dilakukan upacara melaspas salah satu bangunan pendukung museum Lontar yakni Pasraman pemangku yang disebut Sangkul Putih.
 
Ada hal unik dalam pengerjaan bangunan Sangkul Putih tersebut sebab dikerjakan hanya oleh pemangku yang dari Dusun Penaban yang berjumlah 38 pemangku. Seluruh proses pengerjaan mulai dari pondasi hingga bagian atapnya dikerjakan oleh pemangku.
 
Sementara bahan untuk tembok penyengkernya terbuat dari tatel cetakan batu dari tanah yang dibuatan sendiri oleh masing-masing krama desa. Satu anggota krama mengeluarkan  11 biji. Untuk jumlah kramanya sediri sebanyak 457 KK namun hampir separuhnya berada di Denpasar.
 
Bangunan Sangkul Putih sendiri di bangun diatas tanah seluas tiga are, yang terdiri dari bangunan Waregan, Bale Dauh, dan Bale Gede. Sementara menunggu proses perampungan bangunan yang lainnya Sangkul Putih untuk sementara  digunakan sebagi sekertariat.
 
Di sisi lain, di museum lontar Dukuh Penaban ada sekitar 151 cakep Lontar yang baru berhasil dikonserfasi. Sedangkan 200 cakep lebih belum selesai dikonserfasi terdiri dari berbagi mancam lontar seperti lontar usada, kawisesaan, wirama, palelintih, silsilah dan pengeger. Lontar-lontar tersebut merupakan milik warga dari dukuh Penaban. 
 
Selain lontar lontar tersebut juga ada transkrip lontar sekitar 2800 buah yang didatangkan dari musium Leaden, Belanda hasil transkrip dari Prof.Dr. Hinzler. [igs/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami