search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Besakih Sepi Pengunjung, Pedagang Kacamata Pilih Jualan ke Warga yang Menonton Lahar Dingin
Senin, 18 Desember 2017, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Mengalirnya lahar dingin di Sungai Yeh Sah tidak hanya menjadi tontonan ratusan warga, di balik fenomena alam tersebut ternyata dimanfaatkan seorang pedagang kacamata untuk mengais rejeki dengan menjajakan kacamata kepada warga yang menonton di Jembatan Gesing, Desa Muncan, Selat, Karangasem.
 
"Sudah sebulan ini tiap sore jualan kacamata disini karena ada ramai-ramai nonton lahar dingin," kata Saturahman (50), pedagang kacamata Asal Kecicang, Karangasem.
 
Dia mengaku, biasanya sehari-hari menjual kacamata di Besakih, namun karena status Gunung Agung, Besakih sepi tidak ada pengunjung.
Sementara, ketika memutuskan berjualan di jembatan dilakukannya sponton ketika banyak warga menonton lahar dingin. 
 
"Kebetulan dijalan pulang, ya coba berjualan," ungkapnya.
 
Di lokasi tersebut dirinya bisa berjualan hingga 10 buah kacamata dengan harga Rp20 ribu per buah jika pas ramai. Sementara omsetnya di kawasan pariwisata Besakih sudah kosong melompong tidak ada pembeli. Bahkan saat ini pagi sampai siang dirinya mengaku banting trayek berjualan kacamata di Pasar Menanga, Rendang, Karangasem.
 
Di hari-hari normal sebelum aktivitas Gunung Agung meningkat, dalam sehari dirinya bisa mengantongi Rp500 ribu. Namun setelah aktivitas Gunung naik omsetnya turun bahkan tidak dapat berdagang sama sekali. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami