search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diduga Terjangkit DB, Perawat RS Pratama Nusa Penida Meninggal
Selasa, 2 Januari 2018, 18:05 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Salah seorang perawat RS Pratama Nusa Penida, Wayan Riada (24) meninggal dunia akbat terserang demam berdarah (DB). Pria lajang asal Dusun Semaya, Desa Suana Nusa Penida ini meninggal dunia, Senin (1/1) pukul 20.00 Wita. Riada,  yang pernah mengenyam pendidikan di STIKES Banyuwangi ini sempat dirawat di RS Pratama Nusa Penida selama 5 hari. Tapi kondisinya makin drop, sehingga pihak RS Pratama Nusa terpaksa harus merujuk yang bersangkutan ke RSU Klungkung, Senin (1/1). 
 
“Pasien datang dalam dalam kondisi sudah kritis. Tubuhnya kejang-kejang, petugas UGD sempat memberikan bantuan oksigen, namun pasien akhirnya meninggal dunia,” tandas Dirut RSU Klungkung dr Nyoman Kesuma, dikonfirmasi Selasa (2/1).Dari hasil pemeriksaan darah pasein, Riada diduga mengalami susfect demam berdarah.“ Kami belum berani menyimpulkan itu DB, tapi baru susfect DB,” kata Kesuma. 
 
Jenazah sempat dititip dikamar jenazah, Selasa (2/1) jenazah Riada diseberangkan ke Nusa Penida melalui Pelabuhan Padangbai, Karangasem. Salah seorang sepupu Riada, I Wayan Sukadana menyampaikan warga  Desa Suana belakangan ini banyak menderita demam. Bahkan ada yang sampai menjalani rawat inap. “ Saya belum berani katakan warga kena DB,” ungkapnya.
 
Kepala Dinas Kesehatan dr Made Adi Swapatni mengungkapkan cuaca belakangan ini, sering terjadi hujan bisa menyebabkan munculnya jentik nyamuk yang menyebarkan demam berdarah. “Kalau hujannya seperti ini harus waspada terhadap DB,” kata Swapatni. 
 
 
Ia menyinggung soal fogging, merupakan penanganan sementara, tidak menyelesaikan masalah. “Fogging itu sudah ada SOP nya, kalau bebas jentiknya rendah baru kami lakukan fogging. Demam berdarah itu tidak bisa awas tapi tetap statusnya waspada karena sifatnya endemic,” imbuhnya. 

Reporter: Humas Buleleng



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami