search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Dukuh Penaban Angkat Air Dengan Teknologi Hydram of Water.
Jumat, 9 Februari 2018, 10:00 WITA Follow
image

Beritabali.com/igs

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Warga Desa Pakraman Dukuh Penaban, Karangasem memanfaatkan teknologi hydram of water untuk mengangkat air dari sumber mata air Kayuan Biyu. Dengan pemanfaatan teknologi ramah lingkungan ini , kini warga tidak khawatir lagi akan kebutuhan air bersih. Upaya penyediaan air bersih dengan teknologi hydram of water merupakan hasil kerjasama yayasan Acces Life Bali.

Bendesa Pakraman Dukuh Penaban I Nengah Suarya mengungkapkan  teknologi hydram of water merupakan tehnologi ramah lingkungan yang terbarukan, tidak ada mesin, tidak ada bahan bakar dan tidak juga menggunakan pompa. Semua alatnya sangat sederhana hanya mengandalkan gravitasi saja.


"Teknologi ini bisa mengangkat air secara vertikal hingga di ketinggian 187 meter, selain itu juga hemat energi karena tidak menggunakan mesin dan bahan bakar," ujar Suarya saat ditemui pada Kamis (8/2/2018).

Warga setempat menyambut inovasi pengangkatan air ini dengan sangat antosias. Terbukti ketika air berhasil diangkat, warga menyambutnya dengan upacara "magpag toyo" atau ritual menyambut kedatangan air yang dipimpin Pemangku setempat.

Suarya mengakui saat ini pengangkatan air baru hanya tahap uji coba saja. Namun meski dalam tahap uji coba, sudah ada mahasiswa asal Papua, Sumba, NTT dan Maluku yang datang untuk mempelajari cara kerja pompa tersebut untuk dipergunakan di daerahnya masing - masing.

Menurut Suarya, air yang berhasil diangkat dari sumber mata air belum bisa di distribusikan langsung kepada warga. Dimana diperlukan pembuatan pembuatan penampungan diatas bukit untuk kemudian dialirkan sampai kebawah.

"Sementara air kita tampung di reservoar yang ada didekat pura dalem desa sambil menunggu pembuatan penampungan diatas," ungkap Suarya. 

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami