Ulas Cerita Dibalik Produk, Unicraft Dongkrak Penjualan Online Hasil Kerajinan
Minggu, 1 Juli 2018,
13:20 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Rendahnya penjualan secara online produk pengrajin dan tolak ukur (benchmarking) terhadap situs ecommerce yang ada menginisiasi beberapa pemuda berinovasi membuat socio-commerce web platform dimana penikmat kerajinan dapat bertemu dengan pengrajin untuk menjelajahi cerita dibalik produk sekaligus membeli produk kerajinan.
[pilihan-redaksi]
Adalah Unicraft, sebuah inovasi yang mereka ciptakan yang diharapkan menjadi media pemasaran sekaligus penjualan produk kerajinan Indonesia. Dengan slogan; "Find your finest craft" atau yang berarti temukan hasil kerajinan terbaikmu, Unicraft yang dibentuk 3 Februari 2018 ini terdiri atas 11 personal diantaranya Ester sebagai marketing yakni mengatur hubungan Unicraft dengan para pengrajin dan institusi terkait serta mengelola Unicraft.
Adalah Unicraft, sebuah inovasi yang mereka ciptakan yang diharapkan menjadi media pemasaran sekaligus penjualan produk kerajinan Indonesia. Dengan slogan; "Find your finest craft" atau yang berarti temukan hasil kerajinan terbaikmu, Unicraft yang dibentuk 3 Februari 2018 ini terdiri atas 11 personal diantaranya Ester sebagai marketing yakni mengatur hubungan Unicraft dengan para pengrajin dan institusi terkait serta mengelola Unicraft.
"Kemudian ada I Wayan Darya Kartika yang bertanggung jawab untuk meneliti data lapangan. Kemudian ada Abhi, Rama, Arisna, Satya, Agung, dan Alit sebagai web developer. Sedangkan untuk bagian Design terdiri atas Gayatri, Deva dan Dini," ungkap ester, Minggu (1/7).
Dijelaskan awal mula ide terbentuknya Unicraft adalah temuan permasalahan cara menjual barang kerajinan atau kesenian yang tidak sama dengan produk sikat gigi. Hampir sama dengan sistem marketplace pada umumnya, Ester mengungkap keunggulan Unicraft dengan kelebihan adanya cerita dibalik produk kerajinan seperti cerita budaya, teknik pembuatan, nilai kreativitas, yang merupakan faktor penting dalam penjualan suatu produk kerajinan.
"Hampir semua penjelasan itu tidak tersampaikan kepada pembeli online," ujarnya.
[pilihan-redaksi2]
Unicraft saat ini resmi menjadi tenant binaan Balai Diklat Industri (BDI) pada wadah Inkubasi Bisnis (Inbis) Tohpati sejak 5 Mei 2018. Dengan membidik segmen pasar penikmat kerajinan dan pengrajin yang masih muda secara nasional, Unicraft berencana untuk mengembangkan website dengan fitur-fitur yang membantu pengguna web agar dapat memasarkan dan menjual produk kerajinan baik nasional dan internasional. Visi Unicraft adalah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membantu pengrajin Indonesia khususnya pengrajin Bali agar menjadi sukses dan melestarikan kebudayaan lokal kepada generasi-generasi selanjutnya. Dalam pengembangan kedepan Unicraft rencananya juga akan diformat dalam bentuk aplikasi mobile.
Unicraft saat ini resmi menjadi tenant binaan Balai Diklat Industri (BDI) pada wadah Inkubasi Bisnis (Inbis) Tohpati sejak 5 Mei 2018. Dengan membidik segmen pasar penikmat kerajinan dan pengrajin yang masih muda secara nasional, Unicraft berencana untuk mengembangkan website dengan fitur-fitur yang membantu pengguna web agar dapat memasarkan dan menjual produk kerajinan baik nasional dan internasional. Visi Unicraft adalah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat membantu pengrajin Indonesia khususnya pengrajin Bali agar menjadi sukses dan melestarikan kebudayaan lokal kepada generasi-generasi selanjutnya. Dalam pengembangan kedepan Unicraft rencananya juga akan diformat dalam bentuk aplikasi mobile.
"Target pasar unicraft adalah penikmat kerajinan baik di Indonesia dan dunia. Kami juga menargetkan 6 juta UKM dan pengrajin di Indonesia untuk menawarkan produk kerajinannya dan menceritakan cerita dibalik produknya kepada dunia melalui teknologi internet," paparnya. (bbn/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob